Media sekarang ini, baik media cetak, media elektronik,
maupun media digital seringkali mengangkat issue yang ‘enggak banget’ untuk
disuguhkan kepada masyarakat. Entah saya
yang seleranya berbeda dari mainstream ,karena menganggap berita semacam ini
bukan saja tidak penting, tetapi juga membodohi masyarakat. Atau memang ada
grand design dari media-media ini untuk mengalihkan issue utama yang
benar-benar penting dengan menyuguhkan issue sampah.
1.
Issue tentang kecantikan
atau kegantengan seseorang
Trend berita ini lumayan sering diangkat
oleh media portal tertentu, lalu kemudian menyebar secara viral. Mulai dari
polisi ganteng, PNS cantik, Tukang Getuk cantik, pramugari cantik, dan seterusnya..dst..
Apa pentingnya berita tentang ganteng atau
cantiknya seseorang? Dan herannya, masih ada yang rela menshare berita kayak
beginian. Masalah fisik seseorang itu sudah paket dariNya. Lagi pula kriteria cantik atau ganteng
juga relatif. Jadi ketimbang membuat fokus berita pada tampilan fisik
seseorang, mending yang diangkat adalah prestasi atau hal positif dari orang
tersebut.
Kalau pun ingin mengangkat sisi human
interestnya, jangan bawa-bawa kata-kata cantik dan ganteng. Masih banyak
orang-orang hebat yang berjuang untuk hidup dan keluarganya, bahkan kadang yang
tidak sempurna fisiknya yang bisa dijadikan berita, ketimbang fokus pada cantik
atau gantengnya seseorang.
2.
Memberitakan terus menerus
Orang Yang Gila ‘Narsis Dan Eksis’
Tahu khan sese id yang sok ngartes dengan
gayanya yang konyol? Mulai dari gaya berpakaian yang sok artis, celotehannya
yang nginglish, atau pun aksinya yang menuduh artis lain meniru gayanya. Ini
sosok enggak penting banget deh terus-terusan diangkat beritanya di media.
Sudah tidak ada manfaatnya untuk orang lain, apalagi generasi muda, malah jadi
promosi untuknya semakin eksis.
Atau ada lagi sosok yang pejabat bukan, ahli politik pun tidak, artis juga bukan, tapi komentarnya seliweran di mana-mana, dan rata-rata bahasanya itu lho. Enggak enak banget ditelinga atau di mata saat membacanya. Kok media mau ngabisin waktu minta komentar dari sosok seperti ini?
Sosok-sosok yang enggak membawa inspirasi
apa-apa, kecuali kegilaan untuk narsis dan eksis, enggak perlu deh jadi pemberitaan.
Kasihanilah generasi muda kita yang dijejali dengan berita ketenaran sesaat
semacam ini. Nanti banyak yang ikut cara- seperti ini supaya tenar secara cepat.
3.
Liputan Tentang Ustad Seleb
Yang Jauh Banget dari nilai-nilai agama
Ustad itu guru, jadi harusnya digugu, di
tiru karena ajarannya yang baik, nilai-nilai moral yang bermanfaat untuk
masyarakat. Namun sekarang, bayak ustaz seleb yang malah wara wiri di layar
kaca menyuguhkan ‘drama’ yang bikin eneg ngelihatnya.
Mulai dari pamer rumah baru, nunjukin isi
ruangan rumahnya, lagi taaruf berdua (taaruf kok berdua-duaan?), atau nunjukin
kemesraan, pake acara nyuap-nyuapin istri segala di depan kamera infotainment,
ulang tahun mewah, liburan ke luar negeri, dsb.
Ini mah sebenarnya artis climber yang ngaku
ustad/ustadzah deh. Ujung-ujungnya, tenar, dapat panggilan ceramah sana sini,
lumayan buat naikin tarif ceramah. Apa media sudah sangat kehilangan sumber
berita menarik sehingga yang seperti ini pun harus diliput? Atau daya
kreatifitas awak media cuma sebatas itu?
4. Yang teranyar nih adalah liputan langsung proses persalinan artis tidak mutu, setelah siaran langsung ijab kabul, pernikahan, dan (bakal) ngunduh mantu.
Entah apa urgensinya menyiarkan acara yang tidak ada pentingnya sehingga menyita hak publik untuk mendapatkan siaran yang jauh lebih baik dan bermutu. Semua acara live tidak mutu ini bermula dari hebohnya siaran langsung ijab kabul, pesta pernikahan, dan (bakal) ngunduh mantu yang pernah ditayangkan sebelumnya.Setelahnya, berlomba-lombalah semua media tv ingin menayangkan siaran langsung yang menyakut kehidupan pribadi artis.
.
. Bagi sebagian orang ada yang senang melihat acaraa beginian, dan menganggapnya sebagai bagian dari hiburan. Tapi kalau dikaji dari sisi hiburan pun, seharusnya tetap ada muatan positif yang bisa diambil. nah kalau acara beginian, muatan positif apa yang bisa diambil, kecuali cuma menampilkan sisi hedonisme yang malah semakin meracuni penontonnya?
Atau akan ada yang bilang,"ya tinggal ganti channel saja. Gitu aja kok repot."
Pendapat lainnya, "Saya sih enggak ambil pusing, karena saya memang tidak nonton tv dan tidak nonton acara begituan. Sepanjang tidak mengganggu urusan pribadi saya sih, silakan saja"
Saya dan keluarga, tidak menonton acara beginian. Tapi tetap harus diingat, segala hal yang berhubungan dengan publik, kita juga punya tanggung jawab dan peran untuk mengingatkan, karena efek domino yang dihasilkan pasti berpengaruh juga ke orang lain, termasuk kepada keluarga kita juga suatu waktu nantinya.
4. Yang teranyar nih adalah liputan langsung proses persalinan artis tidak mutu, setelah siaran langsung ijab kabul, pernikahan, dan (bakal) ngunduh mantu.
Entah apa urgensinya menyiarkan acara yang tidak ada pentingnya sehingga menyita hak publik untuk mendapatkan siaran yang jauh lebih baik dan bermutu. Semua acara live tidak mutu ini bermula dari hebohnya siaran langsung ijab kabul, pesta pernikahan, dan (bakal) ngunduh mantu yang pernah ditayangkan sebelumnya.Setelahnya, berlomba-lombalah semua media tv ingin menayangkan siaran langsung yang menyakut kehidupan pribadi artis.
.
. Bagi sebagian orang ada yang senang melihat acaraa beginian, dan menganggapnya sebagai bagian dari hiburan. Tapi kalau dikaji dari sisi hiburan pun, seharusnya tetap ada muatan positif yang bisa diambil. nah kalau acara beginian, muatan positif apa yang bisa diambil, kecuali cuma menampilkan sisi hedonisme yang malah semakin meracuni penontonnya?
Atau akan ada yang bilang,"ya tinggal ganti channel saja. Gitu aja kok repot."
Pendapat lainnya, "Saya sih enggak ambil pusing, karena saya memang tidak nonton tv dan tidak nonton acara begituan. Sepanjang tidak mengganggu urusan pribadi saya sih, silakan saja"
Saya dan keluarga, tidak menonton acara beginian. Tapi tetap harus diingat, segala hal yang berhubungan dengan publik, kita juga punya tanggung jawab dan peran untuk mengingatkan, karena efek domino yang dihasilkan pasti berpengaruh juga ke orang lain, termasuk kepada keluarga kita juga suatu waktu nantinya.
Sebenarnya banyak lagi berita yang enggak banget deh untuk
diliput dan dibagi ke masyarakat. Tapi berita itu sudah masuk dalam paket
infotaintment. Dan yang namanya infotainment sih isinya memang kebanyakan
enggak bagusnya,ketimbang muatan positifnya.
Mungkin bagi sebagian besar masyarakat umum sudah bisa
memilah mana konten berita yang layak untuk dikonsumsi mata,telinga, dan
pikiran. Tapi, sebagian besar tidak begitu. Dan ini yang harusnya menjadi
perhatian kita semua, karena menyangkut prilaku generasi muda ke depannya.
Atau, apakah kita sudah termasuk bagian dari masyarakat
yang apatis? Jangan-jangan, gegara sikap apatis ini, saya dimasukkan dalam
golongan haters dan suka kepo terhadap golongan yang saya tuliskan di atas nih.
Ah, biarlah.
Waah.. bener banget mbak. Media sengaja memanfaatkan hal-hal begitu demi mendongkrak viewers dan partisipan. Sementara masyarakat kita juga gitu, doyan aja sama beginian. Diserap begitu aja tanpa mengkritisi. :3
BalasHapusiya. ntahkemana nih misi edukasi media bila terus-terusan memuat berita kayak gini.
Hapusiya. ntahkemana nih misi edukasi media bila terus-terusan memuat berita kayak gini.
Hapusakh itu dia mak, saya suka males. tv di rumah rusak ada untungnya jadi ga nonton yg nggak2, tapi internetan jalan terus. kalo liat berita yg kayak di atas langsung skip, males
BalasHapuskalau efeknya ke anak-anak, masih bisa saya blokir mak. anak-anak tidak sembarangan nonton tv. ini untuk sya yang kebanyakan internetan. mau lihat berita bermutu, la yang seliweran kok berita enggak penting kayak gini
HapusSetuju banget, mak Santy.. Heran saya, berita jaman sekarang banyak nggak mutu, Akhirnya berita penting malah tenggelam dan kita pun jadi ikutan amnesia mikirin yg penting gara-gara disuguhi berita nggak penting. Nggak cuma di tivi tapi di internet juga sama aja. Cuma untungnya kita bisa saring mana yg mau kita baca mana yg nggak, atau tergantung kita masukin kata kunci saat searching. Tapi klo berita yg bersliweran di media elektronik juga sama saja... :(
BalasHapusnak itu mak, walau udah kita saring, tetap aja mata siwer dengan seliweran berita yang enggak mutu, tapiu terus-rterusan lewat di lini masa kita.berita penting malah rterlewatkan begitu saja.
HapusDalam segi pemberitaan, orang pinter masih kalah sama orang narsis :D
BalasHapuskalau ini emang enggak bisa dipungkiri lagi ya :D
Hapussetuju mbak ;D
BalasHapuspenganut teroi konspirasi juga San? bahwa ada agenda lain dibalik tren ini?
HapusNyebelin emang Mak.
BalasHapusMungkin, ini mungkin loh yaaa... Tren "enggak penting" ini emang sengaja diciptakan. Supaya masyarakat kita terbiasa mengunyah yg gak penting blasss ini, sehingga akhirnya kita lupa utk memikirkan dan menjalani yang JAUUUUH lebih penting.
Semacam "pengalihan isu" whatsoever gitu deh. Just my two cents :))
kalau saya merasa bukan mungkin lagi Mbak. tapi emang iya, soalnya kok seragam gitu ....
Hapus