Tidak ada yang lebih diinginkan para pecinta tanaman selain melihat tanamannya tumbuh subur. Daun-daun yang hijau mengilat, kuntum bunga yang mekar sempurna, atau untuk tanaman buah tentunya menghasilkan buah yang baik mutunya. Tentunya semua itu tidak diperoleh dengan begitu saja membiarkan tanaman tumbuh apa adanya. Pastinya harus ada perawatan sesuai karakteristik tanaman.
Tidak semua tanaman bisa diperlakukan sama. Ada tanaman yang hanya bisa tumbuh dalam air. Contoh seperti ini adalah teratai. Ada pula yang butuh sinar matahari penuh dan penyiraman yang cukup dilakukan seminggu sekali. Untuk tanaman hias jenis ini kalau lagi musim hujan, lebih baik ditempatkan terlindung dari limpahan air hujan. Contoh jenis tanaman hias ini adalah salah satunya Kamboja Jepang (Adenium) dan Euphorbia. Ada pula jenis tanaman yang akan tumbuh subur di bawah naungan, atau tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Contoh tanaman jenis ini adalah Sri Rejeki, Sirih, dan banyak lagi. Sedangkan untuk tanaman berbatang keras dan menghasilkan buah, umumnya harus terkena matahari secara penuh, setidaknya selama 6 jam untuk bisa berbuah kelak.
Walau untuk perawatan tanaman dibedakan berdasarkan jenis dan karakteristiknya, namun satu hal yang menjadi persamaannya, yakni, semua tanaman membutuhkan nutrisi untuk mereka bisa tumbuh. Nutrisi bagi tanaman diperoleh dari unsur hara yang terdapat di dalam tanah tempat tanaman itu tumbuh. Nutrisi juga bisa diperoleh dari air . Namun bila kandungan nutrisi di dalam media tempat tanaman itu tumbuh tidak mencukupi , maka pemberian nutrisi berupa pupuk harus dilakukan.
Pupuk yang ada sekarang ini banyak macamnya. Ada yang sifatnya kimiawi, dan ada pula yang organic. Penggunaannya pun di beda-bedakan, untuk pertumbuhan batang dan daun, untuk pembungaan, bahkan ada untuk percepatan pembuahan, sehingga tanaman buah bisa dipanen di luar musim. Harga pupuk yang di pasaran saat ini bervariasi, tergantung merek dan jenisnya. Dan pupuk di pasaran harganya cenderung meningkat dari waktu ke waktu.
Selaras dengan kampanye go green yang semakin digencarkan, bagi para pecinta tanaman dan juga pecinta lingkungan, selayaknya merubah pola pikirnya untuk segera beralih ke pupuk yang ramah lingkungan. Pupuk organic bisa menjadi pilihan. Namun harganya yang cukup lumayan terkadang menjadi kendala bagi para pecinta tanaman. Apalagi kalau jumlah tanamannya tidak sedikit.
Namun jangan khawatir. Pupuk organic bisa kita buat sendiri. Salah satunya adalah pupuk organic cair, yang cara pembuatannya pernah saya posting di blog ini sebelumnya. Namun tak hanya pupuk organic cair saja yang bisa menyuburkan tanaman , beberapa bahan-bahan yang akrab kita gunakan di dapur, ternyata sangat bermanfaat untuk tanaman. Mau tahu apa saja bahan-bahan di dapur yang bis amenyuburkan tanaman? Berikut ini paparannya.
Air cucian beras
Melalui penelitian yang dilakukan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Yayu Siti Nurhasanah, ditemukan bahwa kandungan dalam air cucian beras berguna sebagai penyubur tanaman. Air cucian beras merupakan media alternatif pembawa bakteri Pseudomonas fluorescens. Bakteri tersebut adalah mikroba yang berperan dalam pengendalian petogen penyebab penyakit karat dan memicu pertumbuhan tanaman.
Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang melimpah di antaranya karbohidrat berupa pati sebesar 85-90 persen, protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi (sumber: http://kampus.okezone.com). Berdasarkan pengalaman, air cucian beras lebih baik disiramkan ke media tumbuh tanaman (tanah), dan tidak mengenai batang tanaman, karena akan mengakibatkan bercak putih pada batang tanaman yang terkena air cucian beras.
Bubuk Kayu Manis
Bubuk kayu manis dapat dipergunakan sebagai pengganti hormon pertumbuhan akar. Caranya yakni dengan membalurkan bagian tanaman yang akan ditanamn dengan bubuk kayu manis untuk beberapa saat. Lalu tanaman tersebut dio tanam seperti biasa. Dalam b eberapa hari akan terlihat tunas-tunas daun muda yang muncul sebagai tanda tanaman baru tersebut berhasil tumbuh. Cara ini telah saya praktekkan pada anakan pohon salam yang saya pindahkan dan berhasil tumbuh.
Air darah cucian ikan, dan daging (ayam, sapi, kambing, dll)
Air darah cucian hewan yang mengandung unsur Nitrogen (N), Phospor, (P) dan Kalium, sangat bermanfaat untuk tumbuhan. Berdasarkan pengalaman, tumbuhan yang rutin di siram air darah cucian hewan minimal seminggu sekali, akan menjadi lebih subur dan cepat berbunga dan berbuah
Kulit buah pisang
Kulit buah pisang yang dikeringkan, kemudian dipotong-potong dan diletakkan di sekitar media tanam, kaya akan Kalium. Itu sebabnya, tanaman yang diberi kulit pisang kering, akan mudah berbunga dan berbuah. Hal ini berhasil saya terapkan pada tanaman Melati Malaysia. Tanaman yang sudah setahun tak berbunga beberapa hari yang lalu mengeluarkan bunganya yang wangi semerbak.
Kulit kacang tanah.
Kalau suka makan kacang kulit, jangan buang kulitnya begitu saja. Letakkan kulit kacang pada media tanam. Selain mengusir gulma, kulit kacang tanah kaya akan nitrogen yang berfungsi menyuburkan tanah (sumber: tayangan di DAII TV)
Cangkang telur dan air rebusan telur.
Cangkang telur dan air rebusannya kaya akan protein. Tanaman yang media tanamnya dicampur dengan remahan cangkang telur, menyediakan unsur hara yang sangat berguna untuk pertumbuhan tanaman. Begitu pula air rebusan telur.
Rendaman kulit bawang merah
Bawang merah dalam dunia tanaman dikenal mengandung hormon Auxin yang dapat merangsang pertumbuhan akar pada bahan stek, dan cangkok. Rendaman kulit bawang atau umbi bawang yang sudah tidak bisa digunakan sebagai bumbu dan dibiarkan semalam, akan membuat tanaman yang baru ditanam dengan cara stek dan cangkok cepat keluar akarnya dan tumbuh subur.
Sisa-sisa sayuran dan olahan makanan
Untuk ini perlu dilakukan pengomposan terlebih dahulu sebelum digunakan.
Semoga bermanfaat dan selamat mempraktikkannya pada tanaman anda..
Bogor, 30 April 2013. 23:49
waah...ternyata. makasih sharing ilmunya Mbak. salam kenal :)
BalasHapussalam kenal kembali. iya, semoga bermanfaat. terima kasih sudah meninggalkan jejak ya.
BalasHapusMakasih tipsnya, Mbak Rebellina. Ternyata banyak yang bisa dijadikan pupuk organik, ya Mbak. Di sini harga tanah organik mahal sekali. Makanya kemudian kami berinisiatif untuk membuat kompos sendiri. Dari sampah dapur dan potongan rumput dari halaman. Tapi, mungkin karena udara di sini yang kering, lama sekali sampah organik ini jadi tanah. Mungkin kalau dicampur air cucian beras dll seperti yang Mbak sebutkan, bisa lebih cepat dan hasilnya lebih baik ya Mbak..
BalasHapusTerima kasih sekali lagi.. Salam, ira
coba bikin lubang biopori di dekat tanaman, mbak. lubang bioporinya diisi dengan daun-daun atau bekas potongan rumput dan sisa makanan (tapik alau yang bersantan, cuci dulu). beberapa bulan kemudian, lubang bioporinya bisa dipanen lho..enggak repot kok. repotnya cuma bikin lubang bioporinya
HapusSaya sudah memiliki alat komposter khusus, Mbak. Ada bakteri khususnya pula. Namun mungkin karena kelembaban udara rendah dan musim panas tak terlalu lama, maka kompos di sini lama sekali baru bisa panen.... :)
BalasHapuskalau gitu, bikin pupuk organik cair Mbak...
Hapusada refrensinya ngak,.....????minta tolng cz lagi buat penelitian tentang itu nehhh
BalasHapusreferensinya banyak kok di Google, dan ditambah yang saya tulis itu pengalaaman sendiri
HapusTerima kasih Bu Rebellina Santy, postingannya sangat bermanfaat buat saya yg baru belajar menanam..., salam kenal yaa.....:-)
BalasHapussalam kenal kembali. senang bila ada yang merasakan manfaat dari yang saya tulis :)
HapusSama mbak, aku juga sering nyiram tanamanku pakai air bekas cucian beras dan air bekas cucian daging
BalasHapushal-hal sederhana yang bisa dilakukan tiap hari namun dampaknya pada tanaman luar biasa ya Mbak..
HapusSharingnya bermanfaat,salam blogger
BalasHapusmakasih. salam blogger juga
HapusMaaf bu boleh tanya , apakah yang di maksud kulit bawang ? kulit yang belum di kupas atau kulit bawang yang segar dan di rendam itu bawangnya saja atau dengan batang stek tersebut yang mau di tanam
BalasHapussebenarnya seluruh bagian umbi bawangnya bisa dipakai Pak. Tapi kalau bawangnya khan sayang, jadi maksud kulit bawang di sini, ya kulit yang dikupas dari bawang tersebut. Kalau ada bawang-bawang yang sdh tak layak pakai, blender saja dan campur dengan sedikit air buat rendaman batang stek yang mau di tanam. semoga membantu ya
HapusMakasih banyak bunda cantik.
BalasHapussama-sama
Hapusluar biasa, alau belum bisa jadi rumah tangga zerro sampah paling
BalasHapus:)
HapusSaya tertarik dgn stek pucuk daun..tetapi ketika ada zat khusus penumbuh akar saya agak kendo(di postingan google lain) nah..dsni saya menemukan solusi nya..yaitu dgn rendaman kulit bawang merah dan serbuk kayu manis,,relative mudah didapatkan di dapur..trima kasih bunda..ilmu nya bermanfaat sekali..
BalasHapussangat menginsirasi
BalasHapusSangat menginspirasi
BalasHapussukses selalu buat Bunda Rebellina
terima kasih. amiin, semoga do'anya dikabulkan Allah
HapusTrmksh ilmunya mbak
BalasHapussama-sama. semoga bermanfaat
Hapusmakasih mba sharingannya
BalasHapusSama-sama.
HapusTerima kasih bu artikelnya, bermanfaat sekali. Saya mau nyoba deh
BalasHapussemoga berhasil :)
Hapusswun ibuk
BalasHapussama-sama
Hapusmengusir belalang badak (spt badak) pada tanaman muda Jabon susah sekali bu, sdh saya belikan pestisida yg katanya penjual paling ampuh dan aplikasinya sdh kami campur dg deterjen, kadang dg sabun colek, seketika pergi namun beberapa hari balik lagi.... Mohon advice agar lebih efektif.. Terimakasih.
BalasHapusmengusir belalang badak (spt badak) pada tanaman muda Jabon susah sekali bu, sdh saya belikan pestisida yg katanya penjual paling ampuh dan aplikasinya sdh kami campur dg deterjen, kadang dg sabun colek, seketika pergi namun beberapa hari balik lagi.... Mohon advice agar lebih efektif.. Terimakasih.
BalasHapuspupuknya ampuh ya ternyata
BalasHapusSaya sering membuat kompos dr sampah dapur dg menggunakan ember bekas cat yang besar. Tapi selalu saja ada belatung mogotnya. Bagaimana cara ngilangin belatungnya ya bu mohon pencerahanya. Terimakasih
BalasHapusSaya sering membuat kompos dr sampah dapur dg menggunakan ember bekas cat yang besar. Tapi selalu saja ada belatung mogotnya. Bagaimana cara ngilangin belatungnya ya bu mohon pencerahanya. Terimakasih
BalasHapusWah sangat membantu buk infonya... Kalau kulit bawang putih sama gk manfaatnya dng bwng merah?
BalasHapusTetimakasih sebelumnya... :-)
Wah sangat membantu buk infonya... Kalau kulit bawang putih sama gk manfaatnya dng bwng merah?
BalasHapusTetimakasih sebelumnya... :-)
Assalamualaikum .. bisa minta sumber penelitian tentang darah ikan untuk pupuk. . Soal nya saya sedang membuat skripsi tentang pupuk dari darah ikan tapi blm menemukan sumber yang menyatakan kandungan dari darah ikan itu apa saja .. mohon bantuannya??
BalasHapusAssalamu 'alaykum..
BalasHapusMba saya izin copy dan save artikelnya, terima kasih.
Nah ini cocok mbak, kebetulan halaman rumah mau ditanami tnaman buah-buahan.
BalasHapusmksh infonya kak..maaf klo boleh tau literaturnya ..izin copy ya materinya untuk arsip pribadi..mksh..
BalasHapusTrimakasih infonya sangat bermanfaat, wah saya ketinggalan jaman ternyata sdh dipublikadikan sejak lama
BalasHapusTrimakasih