kue pukis toping keju, fotopribadi rebellina |
Terakhir makan kue pukis buatan sendiri itu…., sudah lama
banget. Saking lamanya sampai lupa di mana nyimpan cetakannya. Dan setiap kali
jalan-jalan bareng suami, dianya ingetin kenangan berharga soal pukis dan
cetakannya ini.
Ceritanya dikisaran waktu saat saya masih punya anak Kakak
Sya dan Abang Fatih. Setiap kali belanja ke pasar Anyar, anak-anak kerap
menunggu di motor bareng ayahnya. Saat menunggu itulah mereka makan kue pukis
yang ada dijual di sekitar tempat menunggu.
Melihat mereka suka banget dengan kue satu ini, suami pun
menyarankan agar bikin sendiri. Kelilinglah saya cari cetakan kue ini. Ternyata
gampang-gampang susah nyari cetakannya, walau akhirnya ketemu juga. Wuih, harga
cetakannya enggak murah. Saat itu saya beli seharga 60 rb. Demi anak.., tak
apa.
Berbekal resep dari tabloid Saji, saya pun kerap bikin kue
ini. Nyam..nyam, enak disantapnya saat hangat-hangat. Namun seiring waktu, antusias saya nyobain
resep camilan yang lain semakin bertambah. Terlupakanlah Si Pukis ini. Apalagi walau
bahannya tergolong mudah, proses pembuatan kue pukis ini agak ribet, dan saya
kebanyakan gagal di proses pemanggangannya. Jadinya, agak-agak malas bikinnya,
hehehe. Untungnya Aisyah pernah ngerasai pukis buatan bundanya. Tapi lupa, itu
kapan. Yang terjadi, Si Bungsu Zulfikar yang total belum pernah ngerasai pukis
buatan bundanya ini. Dan umur Zulfikar udah 4 tahun lebih, berarti saya tidak
pernah nyentuh cetakan pukis ini udah 5 tahun lebih…
Entah kenapa pula seminggu terakhir ini suami ngingetin
terus soal pukis ini. Mungkin dia pengen makan pukis buatan saya, tapi pake
alasan atas nama anak-anak J
Kemarin sore, walau sedikit sakit kepala, saya pun memenuhi
harapan suami.., eh anak-anak J.
Kali ini sekalian saya pengen modifikasi resep yang selama ini saya pakai.
Biasanya saya pakai resep Saji, dengan bahan 3 telur. Karena lagi demen dengan
yang namanya irit telur, maka bahan-bahan pun saya modifikasi, dan ternyata…,
hasilnya enak, manisnya pas, lembut, dan bentuknya menul-menul. Keburu lupa,
saya segera tuliskan di blog ini deh.
Berikut Bahan-bahan dan Cara Pembuatan Pukis Menul Irit
Telur Ala Bunda
Bahan
A: Biang
25 gr terigu
protein sedang
50 ml air
hangat
1 sdt ragi
instan
Bahan B
1 btr telur
100 gr
terigu protein sedang
150 gr
terigu protein tinggi (bisa juga protein sedang seluruhnya, atau protein tinggi
seluruhnya)
200 gr gula pasir
½ sdt vanila
375 ml
santan hangat
1 sdt garam
50 gr
margarin, dilelehkan
Cara Membuat:
Buat biang: Campur semua bahan sampai rata dan terigu tidak
bergumpal-gumpal. Biarkan selama 15 menit.
Di tempat lain, kocok telur, gula pasir, dan vanila hingga
kental. Lalu masukkan bahan A (biang). Aduk rata dengan spatula.
Campur santan hangat
dengan garam. Masukkan terigu yang telah diayak bergantian dengan santan yang telah dicampur garam kedalam
adonan kocokan telur.. Aduk hingga rata dan tepung tidak bergerindil. Saring untuk
memastikan semua adonan tercampur rata.
Tambahkan margarin cair. Aduk hingga benar-benar rata.
Diamkan selama 1 jam.
Panaskan cetakan pukis. Oles mentega. Sendokkan adonan pukis
setinggi ¾ cetakan. Biarkan hingga
muncul gelembung-gelembung kecil di atas permukaan adonan. Tutup cetakan, dan
biarkan hingga matang.
Angkat, selagi panas, oleskan dengan mentega sisi atasnya. Taburi
dengan toping sesuai selera. Santap selagi hangat.
Hasil jadi : 48 buah (sesuai besarnya cetakan saya)
Mau coba? Silakan praktekan resep di atas. Semoga sesuai selera
Happy baking
dan saya mendadak lapar di puasa senin ini haha
BalasHapustidak sampai batal, khan? hehehe
Hapusmakasih kak resep nya
BalasHapussama-sama. semoga cocok sesuai selera :)
Hapusbanyak banyake hasilnya, saya bikin pukis dari tepung 600 gr hasilnya tidak jauh beda
BalasHapus