7 Hal Yang Dulunya Tabu Dalam Masyarakat Umum

www.rebellinasanty.blogspot.com
credit

Waktu, demikian ampuh untuk merubah kita, manusia. Perkembangan teknologi, penyebaran informasi yang sedemikian cepat dan deras, namun tidak dibarengi oleh kekuatan ruhiyah untuk memilah-milah mana yang pantas untuk kita terima sebagai bagian dari kehidupan, dan mana yang tidak.  Tak heran, banyak sekali norma-norma umum yang dulu berlaku di masyarakat, sekarang ini tergerus oleh lajunya waktu dan derasnya paparan informasi, sehingga hal-hal yang dulunya kita anggap tabu (terlarang, tidak sopan), malah kini menjadi biasa. Bahkan jadi trend pula. OMG!!

Berdasarkan pengamatan, banyak sekali hal-hal yang dulu tabu kita lakukan, dan kalau kita lakukan akan mengundang cemooh masayarakat, saat sekarang ini malah dianggap biasa. Apa saja hal-hal yang dulunya tabu tersebut? Berikut di bawah ini paparannya berdasarkan pengamatan saya


 7 Hal Yang Dulunya Tabu Dalam Masyarakat, namun sekarang sudah dianggap biasa:

1.       Pacaran terang-terangan di mana saja
www.rebellinasanty.blogspot.com
Ilustrasi,  credit
Waktu kecil saya inget banget, putri tetangga depan yang sudah remaja, menjadi pembicaraan warga sekitar karena pacaran di teras rumah. Enggak akan jadi pembicaraan kalau saja setiap kali cowok putri tangga tersebut datang, lampu terasnya tidak dimatikan. Jadilah dua sejoli itu duduk berdua dalam kegelapan. Pembicaraan warga pada masa itu merupakan salah satu bentuk kontrol sosial dari masyarakat, yang menekankan hal-hal tabu yang tidak layak dilakukan dalam kaidah norma ketimuran. Namun kini..?

Rasanya mata kini sudah kehilangan rasa jengah saat melihat muda-mudi dari mulai tingkat SMP tidak malu-malu lagi menunjukkan kemesraan di mana saja, bahkan di tempat umum. Di taman-taman kota, di angkot, pulang sekolah dan banyak lagi contohnya. Diperparah oleh media, baik cetak dan terutama tv (dengan tayangan sinetron yang melulu mengeksploitasi tema pacaran).

Kalau dulu, naksir seseorang saja kalau ketahuan itu malunya minta ampyuuun.
 Eh sekarang, tidak hanya berpegangan tangan, bahkan sandaran kepala di bahu cowok berseragam putih biru atau putih abu-abu itu banyak bisa dilihat didalam angkot atau di bangku-bangku taman di pinggir jalan atau yang ada di taman komplek perumahan. Yang melihatnya malah lebih malu daripada yang melakukan.

2.       Cipika Cipiki, Alias Cium Pipi Kanan Cium Pipi Kiri Dengan Lawan Jenis.
www.rebellinasanty.blogspot.com
Ciuman sayang Ibu dan Anak, poto pribadi Rebellina
Dulu, kalau bertemu orang lain, baik teman yang akrab, biasa saja, atau saudara, yang dilakukan sebatas bersalaman atau cium tangan untuk orang yang dituakan.  Kalau untuk cium pipi kanan kiri, hanya dilakukan kepada orangtua yang amat dekat hubungannya. Tidak umum melakukannya dengan orang lain, apalagi terhadap lawan jenis.

Sekarang: tidak peduli kenal biasa saja, kenal dekat, muhrim atau bukan, setiap bertemu, cipika cipiki menjadi hal yang biasa.  Enggak terlihat rasa risih lagi bagi yang melakukannya, terutama terhadap lawan jenis.

3.       Tali Bra Yang Terlihat
jadi mode yang kebablasan. credit

Dulu: Kalau pakaian dalam wanita yang ini terlihat dari luar, aduh…, rasanya muka bisa merah padam karena malu. Enggak pantes rasanya kalau sampai tali bra keluar dan terlihat. Membayang saja dari balik baju, risinya bukan main.

Sekarang : Jadi mode,lho! Bagian dari gaya hidup.

4.       Tato
www.rebellinasanty.blogspot.com
sumber;credit
Dulu: Tato identik dengan pelaku kriminal atau residivis yang baru keluar penjara. Ngeri berdekatan dengan orang yang tubuhnya dipenuhi tato.

Sekarang : tato bagian dari seni, katanya. Perempuan pun tak malu-malu lagi mengekspos bagian tubuhnya yang bertato.Enggak kebayang gimana kalau sudah tua, dan kulit sudah mengeriput dank endur sana sini?

Notes: Bagi umat Islam, Haram hukumnya menato tubuh. Sepanjang tatonya masih ada, maka tidak sah wudhunya, dan berarti tidak sah pula sholatnya.

5.       Perempuan Merokok  Di Tempat Umum 
www.rebellinasanty.blogspot.com
Sumber: credit
Dulu : Kalau ada perempuan yang merokok di tempat umum, dianggap perempuan yang bekerja di tempat yang ‘tidak benar’. Kalau pun merokok, memilih melakukannya di tempat yang tertutup, seperti di dalam kamar dan wc.

Sekarang : Perempuan merokok sudah dianggap bagian dari gaya hidup, sama halnya dengan laki-laki.  Saat ngumpul bareng teman-teman, perempuan tidak segan-segan merokok.

6.       Mode Pakaian Mini dan U Can See 
www.rebellinasanty.blogspot.com
Duh...Credit
Dulu: Pakai mode beginian harus siap dengan tatapan cemooh dari orang-orang yang melihatnya.
Sekarang : Bagian dari gaya hidup, dan karena sudah terlalu umum di mana-mana.

7.       Perempuan Nembak Duluan
Dulu : Ihh…, walau naksir setengah mati, kalau tidak si ‘Dia’nya yang duluan mendekati, enggak bakalan isi hati keluar demikian gampangnya.

Sekarang : Perempuan menyetarakan dirinya dengan laki-laki dalam semua hal, termasuk juga urusan penyampaian perasaan J


Hal-hal tabu dulunya, namun kini dianggap biasa, tentunya masih banyak lagi bisa kita temukan dalam masyakat kita saat ini. Entah masyarakat yang semakin sakit, dengan kebebasan yang kebablasan, ataukah memang pergerakan jaman yang membuat batasan norma-norma itu semakin menipis dan menghilang.

Namun walau hal tabuu itu kini dianggap biasa, bukan berarti bisa dibenarkan, bukan? Islam tetap punya aturan yang jelas soal aturan kehidupan, dalam segala hal dan menyeluruh pula. Paripurna. Sudah selayaknya bagi yang menganut agama ini, pijakannya tetap jelas. Syariat Islam yang bersumber dari Qur’an dan Sunnah.

Jadi masalah tabu atau tidak tabu menurut standar masyarakat, tidak akan mempengaruhi gaya hidup umat Islam kalau landasannya bersumber dari Qur’an dan Sunnah. Kalau kita hidup berdasarkan standar apa yang berlaku di tengah masyarakat, ya seperti di ataslah hasilnya. Yang dulu terlarang atau tidak sopan, malah sekarang menjadi bagian dari gaya hidup. Wallahua’lam






Rebellina Santy

Author, Blogger, Crafter, and Gardener. Informasi pemuatan artikel, Sponsored Post, Placement, Job Review, dan Undangan Event, email ke : rebellinasanty@gmail.com. Twitter/IG: @rebellinasanty

16 komentar:

  1. Ho'oh mak. Jaman makin gak jelassss blassss

    BalasHapus
    Balasan
    1. malah jelas gitu sob, tuh malah buka bukaan, hehee......ya sekarang sudah tergusur, orang orang yang dulunya memegang adad adat yang begitu sopan seakan hilang ditelan bumi begitu aja, saking cepatnya informasi dari berbagia negara bermunculan seperti fasion...semua berkiblat ke barat baratan....

      Hapus
    2. berarti kalau ditinjau dari kosa kata peradaban, peradaban umat sekarang mundur ya...

      Hapus
  2. iya. Harus semakin hati-hati dan ekstra kerja keras mendidik putra putri biar tidak terkontaminasi ya

    BalasHapus
  3. Serem ya...mb, makanya saya berusaha semaksimal mungkin memberi tahu mana yang baik mana yang buruk untuk anak2, semoga anak-anak kita terhindar dan dijauhkan dari hal-hal buruk..

    BalasHapus
    Balasan
    1. pendampingan terhadap buah hati harus terus menerus ya Mbak, karena situasi jaman semakin membuat umat ini jauh dari 'peradaban'.

      Hapus
  4. Iya Mbak saya juga sering liat fonomena spt diatas. Yang liat rasanya risih, tapi yang ngelakuin cuek aja :p

    BalasHapus
  5. Hehe...trus habis liat hal begini langsung nolek ke anak sambil mbatin "nak...sekarang saja begini bagaimana nanti jamanmu besar? Jangan terpengaruh ya"

    BalasHapus
  6. sekrang orang udah semakin permisif ya mak, mudah2an kita bisa menjaga anak2 kita dari hal2 yang seperti ini, aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ho oh. makin ngeri aja, ya. Semoga kita dan anak keturunan kita bisa tetap istiqomah bertindak sesuai tuntunan agama ya

      Hapus
  7. ngeri ya Mba.. Dulu arin lihat ibu-ibu pakai u can see rasanya udah malu, sambil dalam hati bilang, "duh, ibu itu saru." tapi sekarang, karena udah sering lihat jadinya biasa aja deh. bahkan skrg makin banyak bagian tubuh yg terlihat, nggak cuma ketiak. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. begitulah Rin. Kalau hukum berdasarkan mayoritas, contoh tulisan diatas masih belum sebarapa. bakalan pernikahan sesama jenis pun nanti dianggap biasa dan boleh, hanya karena banyak yang melakukan, dan media memuatnya terus menerus, sehingga kepekaan kita untuk menyadari itu sesuatu yang haram, jadi sirna.

      Hapus
  8. efek media juga sih...
    tayangan kita banyak yang menampilkan hal seperti itu, jadinya para generasi muda mencontoh tanpa menfilter terlebih dahulu....

    BalasHapus

Halo...
Thanks ya uda mau mampir dan kasih komentar di blog Rebellina Santy. Komentar kamu berharga banget buat saya.

Salam
Reni Susanti