credit |
Waktu, demikian ampuh untuk merubah kita, manusia.
Perkembangan teknologi, penyebaran informasi yang sedemikian cepat dan deras,
namun tidak dibarengi oleh kekuatan ruhiyah untuk memilah-milah mana yang
pantas untuk kita terima sebagai bagian dari kehidupan, dan mana yang tidak. Tak heran, banyak sekali norma-norma umum yang
dulu berlaku di masyarakat, sekarang ini tergerus oleh lajunya waktu dan
derasnya paparan informasi, sehingga hal-hal yang dulunya kita anggap tabu
(terlarang, tidak sopan), malah kini menjadi biasa. Bahkan jadi trend pula. OMG!!
Berdasarkan pengamatan, banyak sekali hal-hal yang dulu tabu
kita lakukan, dan kalau kita lakukan akan mengundang cemooh masayarakat, saat
sekarang ini malah dianggap biasa. Apa saja hal-hal yang dulunya tabu tersebut?
Berikut di bawah ini paparannya berdasarkan pengamatan saya
7 Hal Yang Dulunya Tabu Dalam Masyarakat, namun
sekarang sudah dianggap biasa:
1.
Pacaran terang-terangan di
mana saja
Ilustrasi, credit |
Waktu kecil saya inget banget, putri
tetangga depan yang sudah remaja, menjadi pembicaraan warga sekitar karena
pacaran di teras rumah. Enggak akan jadi pembicaraan kalau saja setiap kali cowok
putri tangga tersebut datang, lampu terasnya tidak dimatikan. Jadilah dua
sejoli itu duduk berdua dalam kegelapan. Pembicaraan warga pada masa itu
merupakan salah satu bentuk kontrol sosial dari masyarakat, yang menekankan
hal-hal tabu yang tidak layak dilakukan dalam kaidah norma ketimuran. Namun
kini..?
Rasanya mata kini sudah kehilangan rasa
jengah saat melihat muda-mudi dari mulai tingkat SMP tidak malu-malu lagi
menunjukkan kemesraan di mana saja, bahkan di tempat umum. Di taman-taman kota,
di angkot, pulang sekolah dan banyak lagi contohnya. Diperparah oleh media,
baik cetak dan terutama tv (dengan tayangan sinetron yang melulu
mengeksploitasi tema pacaran).
Kalau dulu, naksir seseorang saja kalau
ketahuan itu malunya minta ampyuuun.
Eh sekarang, tidak hanya berpegangan
tangan, bahkan sandaran kepala di bahu cowok berseragam putih biru atau putih
abu-abu itu banyak bisa dilihat didalam angkot atau di bangku-bangku taman di
pinggir jalan atau yang ada di taman komplek perumahan. Yang melihatnya malah
lebih malu daripada yang melakukan.
2.
Cipika Cipiki, Alias Cium
Pipi Kanan Cium Pipi Kiri Dengan Lawan Jenis.
Ciuman sayang Ibu dan Anak, poto pribadi Rebellina |
Dulu, kalau bertemu orang lain, baik teman
yang akrab, biasa saja, atau saudara, yang dilakukan sebatas bersalaman atau
cium tangan untuk orang yang dituakan. Kalau untuk cium pipi kanan kiri, hanya
dilakukan kepada orangtua yang amat dekat hubungannya. Tidak umum melakukannya dengan orang lain, apalagi terhadap lawan jenis.
Sekarang: tidak peduli kenal biasa saja,
kenal dekat, muhrim atau bukan, setiap bertemu, cipika cipiki
menjadi hal yang biasa. Enggak terlihat
rasa risih lagi bagi yang melakukannya, terutama terhadap lawan jenis.
3.
Tali Bra Yang Terlihat
jadi mode yang kebablasan. credit |
Dulu: Kalau pakaian dalam wanita yang ini
terlihat dari luar, aduh…, rasanya muka bisa merah padam karena malu. Enggak
pantes rasanya kalau sampai tali bra keluar dan terlihat. Membayang saja dari
balik baju, risinya bukan main.
Sekarang : Jadi mode,lho! Bagian dari gaya
hidup.
4.
Tato
sumber;credit |
Dulu: Tato identik dengan pelaku kriminal
atau residivis yang baru keluar penjara. Ngeri berdekatan dengan orang yang
tubuhnya dipenuhi tato.
Sekarang : tato bagian dari seni, katanya.
Perempuan pun tak malu-malu lagi mengekspos bagian tubuhnya yang bertato.Enggak kebayang gimana kalau sudah tua, dan kulit sudah mengeriput dank endur sana sini?
Notes: Bagi umat Islam, Haram hukumnya
menato tubuh. Sepanjang tatonya masih ada, maka tidak sah wudhunya, dan
berarti tidak sah pula sholatnya.
5.
Perempuan Merokok Di Tempat Umum
Sumber: credit |
Dulu : Kalau ada perempuan yang merokok di
tempat umum, dianggap perempuan yang bekerja di tempat yang ‘tidak benar’. Kalau
pun merokok, memilih melakukannya di tempat yang tertutup, seperti di dalam
kamar dan wc.
Sekarang : Perempuan merokok sudah dianggap
bagian dari gaya hidup, sama halnya dengan laki-laki. Saat ngumpul bareng teman-teman, perempuan
tidak segan-segan merokok.
6.
Mode Pakaian Mini dan U Can
See
Duh...Credit |
Dulu: Pakai mode beginian harus siap dengan
tatapan cemooh dari orang-orang yang melihatnya.
Sekarang : Bagian dari gaya hidup, dan
karena sudah terlalu umum di mana-mana.
7.
Perempuan Nembak Duluan
Dulu : Ihh…, walau naksir setengah mati,
kalau tidak si ‘Dia’nya yang duluan mendekati, enggak bakalan isi hati keluar
demikian gampangnya.
Sekarang : Perempuan menyetarakan
dirinya dengan laki-laki dalam semua hal, termasuk juga urusan penyampaian
perasaan J
Hal-hal tabu dulunya, namun kini dianggap
biasa, tentunya masih banyak lagi bisa kita temukan dalam masyakat kita saat
ini. Entah masyarakat yang semakin sakit, dengan kebebasan yang kebablasan,
ataukah memang pergerakan jaman yang membuat batasan norma-norma itu semakin
menipis dan menghilang.
Namun walau hal tabuu itu kini dianggap
biasa, bukan berarti bisa dibenarkan, bukan? Islam tetap punya aturan yang
jelas soal aturan kehidupan, dalam segala hal dan menyeluruh pula. Paripurna.
Sudah selayaknya bagi yang menganut agama ini, pijakannya tetap jelas. Syariat
Islam yang bersumber dari Qur’an dan Sunnah.
Jadi masalah tabu atau tidak tabu menurut
standar masyarakat, tidak akan mempengaruhi gaya hidup umat Islam kalau
landasannya bersumber dari Qur’an dan Sunnah. Kalau kita hidup berdasarkan standar
apa yang berlaku di tengah masyarakat, ya seperti di ataslah hasilnya. Yang
dulu terlarang atau tidak sopan, malah sekarang menjadi bagian dari gaya hidup.
Wallahua’lam
Ho'oh mak. Jaman makin gak jelassss blassss
BalasHapusmalah jelas gitu sob, tuh malah buka bukaan, hehee......ya sekarang sudah tergusur, orang orang yang dulunya memegang adad adat yang begitu sopan seakan hilang ditelan bumi begitu aja, saking cepatnya informasi dari berbagia negara bermunculan seperti fasion...semua berkiblat ke barat baratan....
Hapusberarti kalau ditinjau dari kosa kata peradaban, peradaban umat sekarang mundur ya...
Hapusiya. Harus semakin hati-hati dan ekstra kerja keras mendidik putra putri biar tidak terkontaminasi ya
BalasHapusSerem ya...mb, makanya saya berusaha semaksimal mungkin memberi tahu mana yang baik mana yang buruk untuk anak2, semoga anak-anak kita terhindar dan dijauhkan dari hal-hal buruk..
BalasHapuspendampingan terhadap buah hati harus terus menerus ya Mbak, karena situasi jaman semakin membuat umat ini jauh dari 'peradaban'.
HapusIya Mbak saya juga sering liat fonomena spt diatas. Yang liat rasanya risih, tapi yang ngelakuin cuek aja :p
BalasHapusbanyak sudah putus urat malunya..
HapusHehe...trus habis liat hal begini langsung nolek ke anak sambil mbatin "nak...sekarang saja begini bagaimana nanti jamanmu besar? Jangan terpengaruh ya"
BalasHapuskok sama ya Mak..
Hapussekrang orang udah semakin permisif ya mak, mudah2an kita bisa menjaga anak2 kita dari hal2 yang seperti ini, aamiin
BalasHapusHo oh. makin ngeri aja, ya. Semoga kita dan anak keturunan kita bisa tetap istiqomah bertindak sesuai tuntunan agama ya
Hapusngeri ya Mba.. Dulu arin lihat ibu-ibu pakai u can see rasanya udah malu, sambil dalam hati bilang, "duh, ibu itu saru." tapi sekarang, karena udah sering lihat jadinya biasa aja deh. bahkan skrg makin banyak bagian tubuh yg terlihat, nggak cuma ketiak. :(
BalasHapusbegitulah Rin. Kalau hukum berdasarkan mayoritas, contoh tulisan diatas masih belum sebarapa. bakalan pernikahan sesama jenis pun nanti dianggap biasa dan boleh, hanya karena banyak yang melakukan, dan media memuatnya terus menerus, sehingga kepekaan kita untuk menyadari itu sesuatu yang haram, jadi sirna.
Hapusefek media juga sih...
BalasHapustayangan kita banyak yang menampilkan hal seperti itu, jadinya para generasi muda mencontoh tanpa menfilter terlebih dahulu....
malah karena efek media, jadi dianggap biasa..
Hapus