sumber:credit |
Ngeblog itu mengasyikkan buat saya. Entahlah, walau berniat
ingin membuat tulisan yang bisa dikirim ke media, kok rasanya saya lebih merasa
bebas saat menulis untuk ngisi blog saya. Kalau ngisi blog itu, seperti tanpa
beban. Apa aja bisa ditulis, walau masih menjaga mana-mana yang harus direm,
agar tidak kebablasan. Biasanya ini tulisan yang bersifat curhat sih. Nah,
gegara suka ngeblog ini, apalagi waktu maruk-maruknya, tangan jadi kegatelan
pengen ngeblog dengan aneka tema. Tematik gitu lho, ceritanya.
Jadilah, over
kreatifitas itu menghasilkan beberapa blog. Namun ternyata, punya banyak blog menyulitkan
saya. Niat semula membuat banyak blog agar saya aktif menulis secara tematik,
ternyata tidak semudah yang saya pikirkan semula. Alhasil, dari beberapa blog
yang saya punya, hanya satu yang bener-bener aktif saat ini, yakni www.rebellinasanty.blogspot.com.
Di blog ini saya nulis tanpa beban, terutama opini saya terhadap berbagai hal. Dan ini blog
pertama yang saya punya, dimulai dari belajar ngeblog dari nol, utak atik,
sampai jatuh cinta dengan ngeblog dimulai dari blog ini.
Blog lainnya yang saya punya adalah www.dunia-lain-rebellina.blogspot.com.
Kalau blog yang ini isinya seputar pengalaman pribadi terkait hal-hal yang
tidak biasa. Banyak kisah yang ingin saya tuliskan di sini. Tapi akhir-akhir
ini saya memilih mendiamkan dulu blog ini sementara waktu. Khawatir apa yang
saya tuliskan ini bertentangan dengan keyakinan, dengan kata lain, apakah
pengalaman pribadi itu enggak usah ditulis buat publik? Atau lebih baik buat
buku aja. Gitu kali ya? Hmmm…(just another …)
Terkadang timbul keinginan narsis untuk menuliskan cerita
tentang keluarga saya, kisah anak-anak, dan foto-foto mereka. Maksudnya sih
untuk bisa dijadikan kenangan . Namun saya agak khawatir, berhubung banyak
sekali penyalahgunaan foto-foto yang kita unggah di blog oleh orang lain yang
tidak bertanggung jawab. Begitu juga kalau yang kita tulis jadi menimbulkan kesan
pamer, padahal maksudnya sih tidak begitu. Jadinya ngisi blog ini serba
nanggung, enggak bebas, karena hati-hati banget mau milih apa yang ditulis. Oh
ya, di blog ini saya pilih nulis pake
bahasa Inggris yang pas-pasan. Cuek aja lah, sekaligus ajang saya belajar nulis bahasa Inggris. Blog ini memang saya
spesifikasikan untuk keluarga. Tidak terlalu saya ekpos dan share tulisannya,
karena kekhawatiran itu tadi. Blog ini saya namai www.theway-weremember.blogspot.com.
Saya pilih nama itu memang dimaksudkan sebagai tempat saya mendokumentasikan
segala kenangan tentang keluarga.
Huaaaa…, itu aja sudah 3 blog. Belum lagi yang terbaru,
yakni www.havefun-gardening.blogspot.com.
Namun sekarang ini saya ubah namanya menjadi www.bundaberkebun.blogspot.com.
Biar sama dengan page di Facebook dengan nama yang sama, yakni bundaberkebun.
Masih ada lagi blog di Kompasiana, yakni www.rebellinapassy.kompasiana.com,
dan www.reni-susanti.kompasiana.com.
Kalau akun yang di sini memang untuk ikutan lomba yang ada di Kompasiana.
Enggak pernah menang, karena ikutannya juga serba nanggung. Trus isi blognya
juga masih seuprit postingan. dan memang saya juga jarang pantau
Kompasiana, soalnya ngerri dengan komen-komen yang ada di sana.
Nah , yang satu ini nih yang benar-benar saya sesali.
Mengabaikan blog yang telah memberikan saya sertifikat penghargaan sebagai
peserta yang lulus ikut tantangan 30 hari Nonstop Ngeblog, di tahun 2013 lalu.
Wow…..! Saya bisa berhasil memposting 29 artikel (hanya 1 hari bolos karena
sakit flu berat), itu sesuatu banget bukan? Eh begitu momentnya kelar, saya
seperti terhempas tak punya daya buat nulis di blog www.rebellinapassy.blogdetik.com
tersebut.
Lalu, begitu ada kesempatan pengen nulis, walah, mau masuk
ke blog itu, enggak bisa-bisa karena lupa passwordnya. Memang menurut saya
password di blogdetik ribet dan sulit buat diinget, jadi tak nyaman untuk saya
berakrab ria menulis di situ. Akhirnya, setahun sudah saya tidak update tulisan
disana. Sepertinya, blog ini akan tutup dengan sendirinya. Hiks..
Jujur, saya kerepotan dengan semua blog-blog yang ada
tersebut. Saya sadar, ini kesalahan sendiri.Terlalu maruk dan enggak fokus.
Padahal, kalau mau konsisten, harusnya saya fokus, fokus, dan fokus pada yang
sudah ada dulu. Enggak merambah-rambah ke sana sini gegara hasrat hati yang
belum stabil. Mak-mak ababil ya, hahaha.
sumber: credit |
Ya sudahlah. Kayaknya saya harus sadar diri. Banyak hal yang
diinginkan, namun tidak semua harus tercapai bukan. Dinikmati aja yang ada
dulu, sembari tetap fokus dengan tujuan
utama. Sepanjang hasrat untuk menulis bisa disalurkan, fokus dulu dengan yang
ada. Walau dengan sedikit menyesal, mungkin beberapa blog tidak terlalu bisa
saya update lagi, terutama yang di detik, kompasiana dan dunia lain.
Ah.., lega akhirnya setelah saya mampu memfokuskan kembali untuk
menulis di blog ini. Setelah bisa berdamai dengan diri dan
keterbatasan saya, kok jemari saya jadi ringan ingin menulis lagi. Tentang apa
saja, termasuk tulisan ini J
weleh weleh banyaknya mbak, salut saya bisa mengelola account dengan baik, saya aja punya 3 udah kewalahan mau nulis apa hehe.... sukses deh buat mbak.... semangat pokoknya..
BalasHapuslha, malah bikin pusing akhirnya, dan beberapa sepertinya terpaksa nonaktif dengan sendirinya. hiks...
Hapus