Puding Marmer Pepaya


www.rebellinasanty.blogspot.com
panen pepaya dari halaman
    Masih terkait postingan tentang pepaya beberapa waktu yang lalu. Kebetulan di halaman samping rumah saya terdapat sebatang pohon pepaya. Tumbuh subur sarat buah.

 Setiap hari saya panen buah pepaya matang. Tidak jarang sekali panen, saya sampai harus memetik 3 buah pepaya, karena sudah matang pohon. Lama-lama buah pepaya yang saya panen numpuk di kulkas, karena antara kecepatan memakan buah pepaya segar dengan hasil panennya tidak selaras. Mau dibagi-bagi ke tetangga, kok rasanya kurang tepat. Soalnya tetangga kanan kiri depan belakang semuanya juga memiliki pohon pepaya dan juga sedang berbuah.
 
      Pohon pepaya memang dikenal gampang tumbuh dan gampang berbuah. Buahnya yang matang selalu mengundang selera untuk menyantapnya saat segar. Apalagi kalau disantap dalam keadaan dingin. Hmmm, yummy. Tetapi kalau setiap hari? Wah bisa bosan juga. Mengakalinya adalah  menyajikan pepaya dalam bentuk lain pada keluarga. Browsing sana sini, akhirnya ketemulah resepnya, menyesuaikan dengan bahan-bahan yang ada di rumah. Pilihan saya jatuh pada resep berikut ini, plus cara pembuatannya.


     Puding Marmer Pepaya  (Resep di bawah ini copas dari dapur-cantik.blogspot.com)
Bahan Puding Putih:
·         1 bungkus agar-agar warna putih
·         200 ml santan instant
·         875 ml air
·         200 gr gula pasir
·         2 sdm susu bubuk putih
·         1 bungkus vanilla bubuk

Bahan Puding Pepaya
·         1 bungkus agar-agar warna merah
·         800 gr pepaya matang
·         250 ml air
·         200 gr gula pasir

Cara Membuatnya:

     Jus pepaya dengan air dan gula. Sisihkan.  Sekarang, buat dulu pudding putihnya. Campur agar-agar, air, gula, susu bubuk , vanili dan santan. Masak  hingga mendidih dan santannya matang. Msukkan dalam cetakan pudding, dinginkan.

     Lalu, buat pudding pepaya. Campurkan pepaya,air, dan gula yang telah diblender bersama agar-agar bubuk. Masak hingga mendidih. Biarkan  sampai uapnya menghilang. Setelah uap panasnya menghilang, masukkan sesendok demi sesendok pudding pepaya ke dalam pudding putih.  Lalu dengan sendok kecil panjang, masukkan ke dalam campuran pudding tersebut dan buat gerakan zig zag untuk menghasilkan corak marmer. Biarkan sampai dingin, baru masukkan ke dalam kulkas agar menjadi padat. Setelah itu, siap santap deh, hmm…

www.rebellinasanty.blogspot.com
Hasil jadi puding marmer pepaya
Catatan: Saya memakai resep dari blog tersebut di atas tanpa modifikasi. Hasilnya, walau pun pudding marmer  pepayanya sukses, hasil akhirnya kurang memuaskan. Proses pendinginannya memakan waktu yang lama sampai bisa menjadi pudding, yakni  di atas 2 jam. Baru bisa dimasukkan ke dalam kulkas. Lalu, rasanya juga terlalu manis , dan karena ada susu bubuk dan vanili, baunya malah bikin jadi eneg.

Baca juga : Resep Mudah  Awuk-awuk Ubi Ungu 
     

Saran saya bagi yang ingin mencoba pudding ini adalah, bagi yang tidak suka rasa terlalu manis, takaran gula harus dikurangi. Lalu, pemakaian susu sububuk dan vanili lebih baik dihilangkan. Dan takaran air untuk pudding pepayanya lebih baik dikurangi, begitu juga pepayanya. Cukup sekitar 600 gr pepaya saja. Ini untuk memudahkan proses pendinginan, dan agar saat pudding di potong, tidak mudah hancur.

Selamat mencoba…

www.rebellinasanty.blogspot.com
Hmmm, puding Marmer Pepaya segar

Bogor, 30 April 2013. 07:38



Rebellina Santy

Author, Blogger, Crafter, and Gardener. Informasi pemuatan artikel, Sponsored Post, Placement, Job Review, dan Undangan Event, email ke : rebellinasanty@gmail.com. Twitter/IG: @rebellinasanty

3 komentar:

  1. Yummy + menyehatkan nih kayaknya... pepaya bagus buat pencernaan :)

    BalasHapus
  2. tapi jangan terus-terusan mbak. walau masih diperdebatkan, layak jadi pertimbangan. enggak baik buat alat reproduksi perempuan kalau dimakan kontiniu

    BalasHapus
  3. baru tau saya pepaya bisa di buat puding yang cantik. pas nih buat yang mau diet. makasih resepnya...

    BalasHapus

Halo...
Thanks ya uda mau mampir dan kasih komentar di blog Rebellina Santy. Komentar kamu berharga banget buat saya.

Salam
Reni Susanti