Pak, Saya lagi Hamil…

Peristiwa ini terjadi saat saya pulang ke Medan karena ada urusan yang harus segera di selesaikan. Kondisi saya lagi hamil memasuki usia kehamilan 3 minggu. Saya pulang sendiri. Suami tidak bisa menemani karena urusan saya  ini mendadak, dan dia tidak bisa mengambil cuti dari kantornya. Jadilah saya sibuk ke sana kemari mengurus persoalan ini sendirian.

Untuk memudahkan urusan, saya meminjam motor adik saya.  Saya bolak balik ke Medan -  Belawan  dengan naik motor. Nekad juga karena lalu lintas  ke arah Belawan tersebut sangat padat dan dipenuhi truk-truk besar yang seliweran menuju pelabuhan. Keder juga hati ini sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi. Urusan yangn harus saya selesaikan sangat mendesak untuk dituntaskan, dan saya  sudah sangat ingin pulang kembali ke Bogor. Jadi saya bela-belain deh berpanas-panas di bawah terik matahari jalan Medan – Belawan agar urusan itu kelar.

Namun, yang membuat hati saya selalu was-was di jalan justru kalau ada razia oleh Polantas. Sejak masih belum menikah, saya selalu tidak beruntung kalau ada razia di jalan. Pasti kena stop Polisi. Ya jelaslah, wong saya tidak pernah punya sim motor. Yang saya miliki justru Sim A.  Untuk urusan ini mama saya sampai bilang, “Wah, mama sudah seumur begini kalau bawa motor tidak pernah kena tilang. Kok kamu selalu kena ya. Padahal mama tidak punya SIM lho..”



Ternyata, apa yang saya takutkan akhirnya terjadi juga.  Kali keempat saya mondar mandir jalan Medan – Belawan, akhirnya saya kepentok juga dengan razia gabungan.  Mau mutar, sudah kadung terlambat. Saya pasrah di suruh menepi oleh salah seorang petugas polisi.

Seperti biasa, petugas tersebut memberi salam dan menanyakan kelengkapan surat-surat motor. Untunglah surat motor memang saya bawa. Ketika giliran SIM yang diminta, saya pasang wajah memelas…

“Maaf Pak, SIM motor Saya ketinggalan....” (Maaf Pak Polisi, saya bohong…)

“Kalau begitu, kita tilang ya Bu,” kata petugas tersebut sembari mengeluarkan formulir surat tilang.

Waduh.., kalau saya kena tilang, kecil kemungkinan saya bisa mengurusnya mengingat mepetnya waktu saya di Medan. Dengan menggumamkan do’a dalam hati saya mencoba membujuk petugas Polantas tersebut.

“Maaf Pak, Saya sebenarnya lagi ada urusan yang terpaksa harus Saya selesaikan di sini. Saya berasal dari Bogor, Pak.  Jadi Saya buru-buru…” kata saya masih mencoba ngeles.

Tapi petugas tersebuk cuek saja. Menuliskan sesuatu di atas lembaran surat tilang.  Saya masih belum menyerah, karena enggak kebayang kalau saya harus ngurus ke sana ke mari lagi untuk menebus surat tilang ini nantinya. “Pak, tolong dong Pak. Saya harus kembali ke Bogor segera. dan Pak, Saya lagi hamil…”  Kata saya  akhirnya dengan pasrah.

Mungkin do’a saya dikabulkan oleh Allah ya, karena kemudian petugas tersebut tidak meneruskan menulis surat tilang untuk saya. Dia diam dan memandangi saya beberapa saat, kemudian berkata, “ Ya sudahlah Bu. Silakan dilanjutkan perjalanannya. Lain kali, jangan lupa bawa SIMnya ya.”

Begitu saja. Saya hampir tak percaya dengan apa yang saya dengar. Berkali-kali saya ucapkan terima kasih pada petugas Polantas tersebut.  Dan dengan penuh syukur saya melanjutkan perjalanan  kembali. Seumur hidup, baru kali ini saya bebas tilang, padahal saya tidak bawa SIM.



Kisah ini diikutkan dalam Kinzinhana's GA : Cerita Tentang SIM




Rebellina Santy

Author, Blogger, Crafter, and Gardener. Informasi pemuatan artikel, Sponsored Post, Placement, Job Review, dan Undangan Event, email ke : rebellinasanty@gmail.com. Twitter/IG: @rebellinasanty

8 komentar:

  1. Wah, sungguh sebuah keberuntungan luar biasa itu, Mak. :)
    Mungkin si Pak Polisinya terenyuh dan teringat istrinya yang juga sedang hamil? Hehe.
    Sukses untuk ngontesnya yaaa. :)

    BalasHapus
  2. Iya Mak. Saya juga pikir begitu. Kali aja dia lagi teringat istrinya di rumah yang hamil. Mana siang terik pula, jadi kasihan. hehehe.
    Makasih nih untuk semangat ngontesnya. jadi pengen ikutan kontes-kontes yang lain

    BalasHapus
  3. hehe, selamat deh ga jadi ditilang ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, saat itu lagib eruntung. seterusnya, kalau ada razia, pasti kena deh. makanya lebih suka dibonceng suami saja.

      Hapus
  4. Waduh mudah2an pak polisinya gak baca ini ya hehehehehe :P Kalo temenku pernah pas di stop polisi istrinya pura2 sesak nafas X_X

    BalasHapus
    Balasan
    1. lolos juga Mbak dari kena tilang? (eh, saya enggak pura-pura hamil lho, hehehe).

      Hapus
  5. Alhamdulillah sedang beruntung hehe jangan lagi2 ya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah. iya Maks. danmudah-mudahan di GA ini keberuntungannya ngikut. hehehehe

      Hapus

Halo...
Thanks ya uda mau mampir dan kasih komentar di blog Rebellina Santy. Komentar kamu berharga banget buat saya.

Salam
Reni Susanti