Sejak anak-anak masuk sekolah, saya memang terbiasa
membawakan mereka bekal. Selain hemat, tentunya saya lebih yakin akan
kebersihan dan nilai gizi dari apa yang dimakan oleh anak saya. Dan tentu saja menghindarkan
mereka jajan sembarangan.
Waktu Kakak Sya masih TK, bekalnya sih sederhana, berupa air
minum yang terkadang diselingi susu kotak atau jus buatan sendiri dan
camilannya berupa roti, pancake, muffin, dan pizza, dan lainnya. Hampir
semuanya saya buat sendiri. Lalu, saat Kakak Sya masuk SD, dan jam belajarnya
memang jauh lebih panjang dari SD umum, saya pun harus menyediakan bekal tak
hanya camilan, namun juga bekal makan siang.
Masalah pun bermula. Pulang sekolah, seringkali bekal makan
siangnya utuh, atau hanya berkurang sedikit. Tapi kalau camilan, selalu habis
tak bersisa. Tentu saja koreksi diri, dimana letak kekurangan bekal makan siang
yang saya buat untuknya. Apakah dari sisi rasa, atau lainnya?
Selidik punya selidik, ternyata kalau soal rasa, anak saya
tidak bermasalah. Hanya saja jam makan di sekolahnya memang singkat, sedangkan
Kakak Sya tipe yang lambat saat makan. Oh berarti ketemu akar masalahnya deh.
Tak hanya itu, dari hasil observasi terhadap pola makan
anak-anak saya saat dibawakan bekal dari rumah, saya jadi tahu, ternyata pola
makan mereka ketika di sekolah dan di rumah berbeda. Kalau di rumah, karena ada
kita sebagai orangtua yang mendampingi serta mengawasi, dan juga karena makan
bersama, itu bisa memengaruhi selera makan anak. Apalagi menu yang dihidangkan, seragam, dalam
artian semua anggota keluarga makan dengan menu yang sama.Beda bila di sekolah.
Waktu yang terbatas, serta menu yang beraneka ragam yang dibawa masing-masing
anak, ternyata membawa pengaruh ke selera makan mereka. Alhasil, tak jarang
bekal yang kita bawakan saat anak pergi sekolah, hanya berkurang sedikit, saat
mereka pulang kembali.
Menyiasati hal itu, saya menyikapinya dengan tips-tips
berikut ini :
Membawakan Hidangan Sepinggan
Bila jam makan siang
anak di sekolah memang sempit, buatlah bekal makan siang anak yang praktis,
alias hidangan sepinggan. Dalam hidangan sepinggan ini sudah mencakup semua
kebutuhan gizi yang diperlukan anak, yakni karbohidrat, protein, serat , lemak,
dan lainnya. Contoh menu hidangan sepinggan yang saya buat sebagai bekal makan siang Kakak Sya adalah makaroni
panggang/kukus, spagetti, mi /bihun goreng, pizza.
Saya menghindari membawakan Kakak Sya bekal makan siang nasi
goreng dan menu yang mengandung santan, khawatir basi ,karena saya buatnya setelah
subuh, dan Kakak Sya makannya menjelang waktu zuhur.
Menyisipkan makanan favoritnya didalam bekal Makan Siang
Kakak Sya suka sekali dengan keju. Untuk menambah semangat
makannya, saya sesekali menyisipkan keju di dalam menu bekalnya. Bisanya,
potongan keju itu akan saya gulung dengan daging ayam, dibalur tepung panir,
dan digoreng. Jadilah resep Ayam Gulung Keju Favoritnya. Pulangnya pasti bekal
makan siangnya tak bersisa. Ibu-ibu yang lain bisa menyisipkan makanan kesukaan
anak dalam lauk untuk bekal makan siang anak.
Menyediakan lauk dalam potongan-potongan Kecil
Bawa ayam panggang sebagai lauk untuk bekal makan siang,
terlihat keren. Atau ikan yang digoreng utuh, hmmm, pasti menggoda. Tapi itu
bila makan di rumah, tidak cocok untuk dibawa dalam kotak bekal makan siang
anak.
Buatlah lauk daging, ayam, atau ikan dalam potongan sedang
atau kecil. Mengingat jam makan terbatas,
cara ini sangat praktis membantu anak menghabiskan makan siangnya. Untuk
ikan, sangat disarankan bila memisahkan daging ikan dari duri/tulangnya. Selain
untuk menghemat waktu, juga menghindarkan anak dari tersedak duri ikan
(ketulangan).
Membuat Bentuk Yang Menarik
Nasi putih yang dibentuk dengan cetakan agar-agar berbentuk
beruang, ternyata mampu menaikkan selera anak daripada ditempatkan begitu saja
di kotak bekal. Begitu juga potongan tempe dan ayam goreng yang saya tusuk
dengan tusukan coklat dari plastik, membuat menu praktis itu terlihat tidak
biasa dan merangsang seleranya. Itu hanya sekedar contoh dari pengalaman saya.
Ibu-ibu bisa membuat variasi bentuk sesuai selera dan pengalaman masing-masing.
sate tempe saus asam manis |
Tempatkan Sayur dalam wadah tersendiri
Sayur kaya akan serat, dan penting untuk masuk dalam daftar
menu makan siang anak. Tempatkan sayur dalam wadah tersendiri, terutama bila
mengandung kuah, sehingga tidak bercampur dengan nasi dan lauk lainnya. Nasi
yang sudah tercampur sayur sebelum waktu makan, akan membuat tampilan dan rasa bekal
makan siang ananda tidak akan menerbitkan selera untuk di santap.
Variasikan Menu bekal Makan siang
Variasi untuk bekal makan siang itu sangat perlu, agar
terhindar dari kebosanan akan menu yang itu-itu saja. Variasi bisa dari sisi
cara memasak (panggang,kukus, goreng, atau bakar), bentuk, dan juga bahan
makanannya. Tidak harus selalu mahal, tetapi dengan bentuk yang menarik, akan
membuat anak terpancing seleranya untuk menghabiskan bekalnya.Kalau perlu, bikin daftar variasi menu dan cara memasaknya.
Ajak Anak Untuk mempersiapkan Bekal Makan Siangnya
Saya biasanya mengajak Kakak Sya untuk membantu
mempersiapkan bekal makan siangnya. Baik dari menata sendiri makanannya ke
dalam kotak bekal, atau bahkan membantu proses memasaknya. Namun untuk membantu
proses memasaknya, biasanya dilakukan di hari Minggu, dan itu pun yang berupa
hidangan sepinggan semisal pizza dan makaroni panggang (karena bisa dihangatkan
untuk bekal esok harinya).
Memperhatikan kombinasi antara Menu Camilan dan Menu
Makan Siang
Bila camilan yang kita bawakan untuk anak cenderung berat
dan cukup menyenangkan, maka akan memengaruhi nafsu makan anak saat makan
siang. Untuk itu perlu memperhatikan kombinasi camilan anak yang dimakan
sebelum jam makan siang dengan bekal makan siang anak. Lebih baik membawakan
camilan ringan untuk anak sebelum makan siangnya, agar anak masih tetap bisa
menghabiskan bekal makan siangnya.
pastry gulung keju, salah satu camilan favorit anakku |
Jangan Lupa Air Minum Yang Cukup Dan Buah
Buah lebih baik sudah dalam potongan kecil. Bila anak kurang
suka buah, saya mengakalinya dengan membuatnya sebagai puding, atau bisa juga mencelup sebagian atau keseluruhan potongan
buah dengan coklat leleh. Bekukan sebentar, dan pastinya hampir tak ada anak
yang menolak legitnya coklat, bukan?.
puding marmer pepaya |
Nah, kalau sudah begitu, sedikit kemungkinan bekal makan
siang anak masih utuh atau hanya berkurang sebagian, saat dia pulang nanti.
Anak sehat, hati ibu pun tenang J
wah bekalnya enak enak... :) jadi pengen jadi anak-anak lagi hihi
BalasHapusiya San, masa anak-anak memang paling indah:)
HapusSip. bisa diterapkan nih tuk bekal anakku sekolah...
BalasHapusSip..., biar makin lahap makannya :)
Hapusmbak mbok aku minta resepnya too.....pengen bikin itu semuaaaaa
BalasHapussebagian sedang digarap alias dalam proses ditulis mbak, karena memang untuk dokumentasi pribadi juga. yang puding marmer pepaya, sudah ada resepnya di blog ini juga ::)
HapusMaaaaak...ngiler sama itu makanannyaaa...
BalasHapusyuk buat. Biar anak-anak sehat, dan makan bekalnya semangat
Hapuswah kreatif sekali, patut jadi contoh niih buat aku :D, makasih mak pencerahan banget nih
BalasHapussama-sama Mak. Senang bila tulisan membawa manfaat
HapusWidiih , jadi pengen punya anak deh Mak buat nyiapin bekal :v Saya juga suka bikin-bikin bento begitu ^^
BalasHapuskalau sampai bentuk bento, saya sih malah enggak ahli Mbak. enggak telaten bikin bento yang malah jadi hiks.., sayang buat dimakan. salut ama yang pinter bikin bento nih
HapusKalau sekarang sih, nyiapin bekal cuma buat si bungsu Tiominar, kalau kakak-kakaknya karena sekolah sampai sore dapat makan dari sekolah.
BalasHapusTapi kalau untuk sarapan, semuanya sarapan di rumah.
Nyontek menunya ya :D
sebenarnya, anak saya juga ada katering dari sekolah. tapi saya lebih milih buatin aja dari rumah Mak. lebih murah, dan juga saya lebih tahu seleranya. makasih nih mak Juli uda mampir
HapusSekarang sudah jarang bikin bekal makan siang buat Lantip. Kalau yang masak mamanya justru pilih-pilih. Setelah ikut catering sekolah malah semua dihabiskan.termasuk sayur dan buah.
BalasHapusyang penting anak kita makan siangnya tetap terjaga, sehingga kebutuhannya akan gizi tetap terpenuhi, ya enggak mak? enggak masalah bekalnya dari katering sekolah atau bawa sendiri
HapusSelamat pagi sahabat tercinta,
BalasHapusSemoga Anda sehat,sejahtera ,dan bahagia serta senantiasa mampu menyukuri nikmat Tuhan yang tiada tara. Amin
Saya sampaikan kabar gembira bahwa Anda termasuk pemenang dalam Kuis Tebak Nama Model BlogCamp. Silahkan Cek di :
~CANDRA NILA MURTI DEWOJATI : HATI-HATI DENGAN LIDAHMU!~
http://abdulcholik.com/2014/10/24/candra-nila-murti-dewojati-hati-hati-dengan-lidahmu/
wah..., pagi-pagi buka web, dapat berita baik. duh, makasih ya Pakdhe. siap ke tkp :)
HapusBekalnya enak-enak banget.... kalau saya masih monoton, Mbak.. pokoknya ada nasi, sayur dan lauk. hehehe... sayurnya selang-seling antara sayur sop, soto, bayam, cap cay, ya gitu-gitu deh... jadi pengen nyoba yang di atas itu semuaaa... tapi bisa nggak ya? :)
BalasHapusdipilih fotonya yang keren buat ditampilkan di blog, biar keren Mbak Diah, heheheh
Hapusenak jadi anak nya mau juga dibekelin gitu ,,hahaha
BalasHapuswaaah, makasih tipsnya bund
BalasHapusmau aku dibuatin bekal kayak git!!! Info loker silahkan kunjungi blog saya
BalasHapus