Kroket Kentang Makaroni Ala Bunda

Hujan yang turun terus menerus di kotaku ini membawa banyak persoalan. Banjir di Jakarta, yang katanya salah satu penyebabnya adalah hibah air dari kota tempatku berdomisili adalah salah satunya. Belum lagi aktivitas harian yang banyak terbengkalai, seperti hobi berkebun . Jadinya aku hanya bisa memandangi tanaman lewat jendela depan dan samping. Beberapa jenis bibit masih tersimpan rapi di toples, belum sempat kusemai. Menunggu cuaca yang cerah buatku nyaman meluangkan waktu berkebun.

Dampak lain dari hujan yang terus menerus mengguyur kotaku ini adalah perut yang selalu lapar. Dingin ternyata mampu merangsang nafsu lapar untuk minta dipuaskan. Apalagi anak-anak. Suasana dingin dan terjebak hanya bisa bermain di dalam rumah, terkadang menimbulkan rasa bosan. Ditambah juga  sudah berhari-hari aku tidak membuatkan cemilan untuk pengisi perut mereka di sela jeda waktu makan siang dan sore. Padahal anak-anak senang banget kalau aku buatin cemilan untuk mereka (baca: Cinta Dalam Sepotong Cemilan). Namun mau buatin apa?

 Beberapa bahan pendukung sedang kosong karena aku tidak ke pasar-pasar dan hanya mengandalkan warung sekitar rumah yang tidak lengkap. Untungnya, Minggu pagi kemaren cuaca agak sedikit bersahabat. Gerimis masih merinai, tapi setidaknya masih dalam taraf toleransiku untuk menerobosnya. Jadilah, aku ke pasar diantar suami di bawah hujan gerimis.

Pulang dari pasar, langsung deh kerja ekstra untuk beberes belanjaan, plus masak buat makan siang, plus bikin cemilan. Pilihan jatuh pada cemilan gorengan yang creamy. Yup, kroket kentang makaroni yang jadi pilihanku kali ini, karena di pasar tadi ketemu kentang dengan harga agak miring. Maklum, diborong sampai 5 kg (walau ukuran kentangnya agak kecil), dan sekilo makaroni bentuk spiral. Tentunya tidak semua kentang dan makaroninya dipakai buat bikin kroket kentang lho, hehehe.

Akhirnya, menjelang  zhuhur, semua beres. Dapur bersih, menu maksi beres, dan 50 buah kroket kentang makaroni ukuran sedang, siap digoreng kapan perut menginginkan.  Dan seperti dugaan,  ½ dari hasil jadi langsung ludes disantap saat waktu minum kopi, alias beberapa jam setelah maksi. Yum…yum…. Oh ya, kroket kentang makaroni ini juga sangat layak untuk dijadikan menu bekal buat buah hati lho..

Berikut resep kroket kentang makaroni ala bunda
www.rebellinasanty.blogspot.com
Foto: Dokumen Pribadi Rebellina

Baca Juga: Cake Ketan Hitam Bebas Gluten

Kroket Kentang Makaroni Ala Bunda
Bahan :
1 kg kentang, kukus dan haluskan
250 gr makaroni (saya pilih yang bentuk spiral), rebus sampai matang
50 gr susu bubuk full cream (optional), untuk menambah rasa creamy.
100 gr wortel, kupas, potong bentuk korek api, atau serut pakai alat penyerut
10 buah buncis,  iris halus (kemaren enggak pakai, karena lagi enggak punya persediaan)
200 gr daging ayam tanpa tulang, potong dadu kecil
5 siung bawang putih, geprek, cincang halus
1 buah bawang bombay ukuran sedang, potong halus bentuk dadu
(bawangbombay bisa diganti dengan 10 siung bawang merah, potong halus)
Garam, gula, merica, sedikit pala (optional), dan penyedap rasa (optional)
250 gr tepung panir
2 btr telur, kocok lepas.
Minyak untuk menggoreng

Cara Membuat
Kukus kentang sampai matang, sedangkan makaroni direbus sampai matang. Selagi masih hangat, haluskan kentang (jangan lupa buang kulitnya dulu ya, kalau waktu di kukus kentang tidak dikupas). Setelah halus, tambahkan susu bubuk (kalau pakae susu). aduk merata, lalu masukkan makaroni. Aduk dengan tangan (atau spatula kayu) sampai rata. Sisihkan.

Tumis bawang putih sampai harum, lalu masukkan bawang bombay. Tumis sampai bawang bombay layu. Masukkan potongan daging ayam, aduk sampai daging ayam berubah warna. Masukkan potongan/serutan wortel dan buncis, aduk sampai sayur layu dan setengah  matang. Tambahkan garam,gula, merica dan sedikit pala dan penyedap rasa (optional, karena garam, gula, dan merica sudah memberikan rasa gurih). Matikan api. Dinginkan sejenak.

Masukkan tumisan daging ayam dan sayur ke dalam campuran adonan kentang dan makaroni. Aduk sampai tercampur rata. Rasakan sedikit adonan untuk memastikan rasanya sudah pas dengan selera lidah. Ambil sejumput adonan, kepal-kepal sembari dibentuk bulat lonjong. Karena kentang kukus yang dihaluskan membuat adonan jadi lengket, tidak perlu ditambahkan air dalam campuran ini. Namun bila adonan kentang,makaroni dan ayam tidak menyatu (saat dibentuk , menjadi pecah), tambahkan air/susu cair sedikit demi sedikit sampai adonan tidak pecah saat dibentuk.

Gulirkan adonan yang sudah dipulung bulat lonjong kedalam kocokan telur. Lalu, balur dengan tepung panir. Lakukan hal yang sama pada adonan sampai adonan habis. Simpan dalam lemari pendingan selama kurleb 15 menit agar baluran tepung panir melekat sempurna. Sebelum kroket kentang makaroni di goreng, keluarkan dari lemari pendingin, dan biarkan dalam suhu ruang selama 5-10 menit. Goreng dengan api sedang sampai kekuningan. Siap disantap dengan tambahan cabe rawit atau saos sambal, sesuai selera tentunya.

Kroket kentang makaroni ini bisa dimpan dalam kulkas untuk 2-3 hari. Lumayan menghemat waktu bila disimpan untuk persiapan bekal snack buat buah hati.

Tips: untuk membalur adonan yang telah dibalut kocokan telur ke dalam tepung panir bisa dilakukan dengan memasukkan tepung panis ke dalam toples atau kantong plastik. Lalu masukkan adonan ke dalamnya. Tutup toples, dan guncang-guncangkan toples sampai adonan kroket kentang makaroni terbalut panir secara merata. Dengan cara ini, tangan tidak kotor dan lengket oleh campuran tepung dan telur.

Selamat Menyoba

Rebellina Santy







Rebellina Santy

Author, Blogger, Crafter, and Gardener. Informasi pemuatan artikel, Sponsored Post, Placement, Job Review, dan Undangan Event, email ke : rebellinasanty@gmail.com. Twitter/IG: @rebellinasanty

20 komentar:

  1. wah sebenernya pengen bisa belajar masak masak banyak resep cuma kendalanya di lambung hihi.. jadimesti dipilah pilah yang mana yang bisa masuk ke perut hehe, makasi ya udah berbagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. ngerti deh San. tapi coba dengan keterbatasan menumu, bikin resep baru untuk penderita sepertimu. Mana tahu bisa jadi bisnis. tq ya udah mampir say

      Hapus
  2. Resepnya harus di coba nih, sehat dan kayanya enakk :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut anak-anak dan suami sih enak mak...(jadi malu dikomentari yg jago masak, hehehe)

      Hapus
  3. yummy

    kepengen banget masuk dapur lagi, tapi ya takut gagal, hiks hiks.
    beberapa kali masuk dapur malah buang bahan makanan karena sepertinya ga bakat memasak *curcol* :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan takut gagal Mbak. saya juga tidak pandai masak dulunya, tetapi karena sering praktekkan, jadi bisa dikit dikit

      Hapus
  4. Rasanya pasti enak, gurih ya Jeng
    Terima kasih resepnya, lain kali dicoba di rumah
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau kata anak-anak dan suami sih, gitu, pakdhe. mudah membuatnya juga. makasih sudah berkunjung pakdhe :)

      Hapus
  5. Enak juga nih buat cemilan balitaku :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, si bungsuku yg lagi doyan ngemil juga suka banget. :)

      Hapus
  6. Kayaknya enak pake kentang. Asyik, dicatat ya, Mak. Buat tabungan resep camilannya krucils.

    Makasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih mak Sary untuk kunjungannya. memang cocok buat camilan bocil :)

      Hapus
  7. wah bikin ngiler aja nih mbaaa... semoga saja bisa bikin cemilan seenak mb lina :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. di musim hujan begini memang foto makanan apa aja bikin ngiler mbak. apalgi kalau sudah ada di depan mata, hehehe :)

      Hapus
  8. Hhmm jd ini yg bikin ngiler kmr.. Tyt bikin nya ga susah ya, coba ah.. Aku simpan ys mbsk resep nya.. Thanks :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. enggak susah kok dan enggak ribet. hasil jadinya jugabnayak dan bisa disimpan utk beberapa hari. makasih sudahb erkunjung mbak :)

      Hapus
  9. Mba Mba...resep pastel yg berlapis-lapisnya mana? hehehehe...nagih

    BalasHapus
    Balasan
    1. tenang, pasti di posting. lagi ubek-ubek fotonya, kok belum ketemu. ntar posting tanpa foto jadi , kok kurang sreg, hehehe


      Hapus

Halo...
Thanks ya uda mau mampir dan kasih komentar di blog Rebellina Santy. Komentar kamu berharga banget buat saya.

Salam
Reni Susanti