Waspada MERS! Teror Virus Corona Dari Timur Tengah

http://rebellinasanty.blogspot.com
sumber: di sini

Waspada Mers! Wabah Mers lagi menyerang Koreal Selatan, dan berita terakhir yang saya baca di detik.com 10/6 lalu, wabah Mers telah menewaskan 7 orang dan menulari 90 orang lainnya. Karena wabah ini, beberapa negara telah memberikan travel warning untuk warganya yang ingin melakukan perjalanan ke Korea Selatan. Indonesia sendiri masih memberikan travel advice buat warga Indonesia yang sedang berada di sana, seperti yang dilansir merdeka.com Senin, 8 Juni 2015 lalu.


Saya jadi bertanya-tanya, apa sih MERS itu. Mengapa yang meninggal (baru) 7 orang namun membuat teror ‘panik’ hingga ke berbagai negara? Apa penularannya sedemikian cepat dan belum ada obatnya?

Apa Itu MERS?
Dari hasil cari-cari ditambah baca hasil klipingan, ternyata MERS adalah singkatan dari Middle East Respiratory Syndrom, atau Syndrom Pernapasan Timur Tengah. Kenapa dinamakan Syndrom Pernapasan Timur Tengah (selanjutnya disebut dengan MERS)? Karena ternyata syndrom ini pertama kali dilaporkan muncul dari Arab Saudi, sebagai salah satu negara Timur Tengah pada tahun 2012 lalu. Dan saat itu terjadi, MERS dilaporkan telah menelan banyak korban di belasan negara,  menimbulkan teror kepanikan sehingga penyakit pernapasan ini disebut-sebut sebagai pembunuh baru dari Timur Tengah.

MERS disebabkan oleh virus corona, sejenis virus yang hampir mirip   dengan virus corona yang ditemukan pada kelelawar.  Pada awal kemunculannya di tahun 2012 lalu, MERS disebut juga dengan MERS-nCOV, karena virus corona pada MERS tergolong baru, berbeda dengan virus corona yang pernah ditemukan sebelumnya.

Masih belum diketahui pasti darimana virus ini berasal, namun diduga berasal dari hewan, karena virus corona ini juga  terdapat pada unta yang ada di Qatar, Mesir dan Arab Saudi, serta pada kelelawar di Arab Saudi. Namun penelitian masih dilakukan sampai kini untuk memastikan darimana tepatnya virus ini berasal.

Gejala-Gejala MERS
Orang yang terinfeksi MERS mengalami gejala penyakit pernafasan mirip flu ,  yakni demam, batuk dan sesak napas. Namun pada MERS  lebih parah karena menurut WHO , yang membedakan MERS dengan flu biasa adalah virus corona juga menyerang pernapasan dan mengakibatkan radang  paru-paru atau penumonia dan gagal ginjal, serta mengalami diare. Fakta yang lebih membuat virus ini menjadi semacam teror pembunuh baru adalah  setengah dari penderitanya meninggal dunia.

Cara Penyebaran MERS dan Penularannya
Ketika pertama kali muncul, penyebaran MERS dikaitkan dengan negara Semenanjung Arab dan negara-negara yang memiliki koneksi langsung dan tidak langsung dengan negara Timur Tengah. Namun mengingat kini Korea Selatan juga sedang diteror dengan wabah MERS, mengindikasikan MERS telah menyebar lebih jauh dari wilayah penyebaran semula.

Jika ada orang yang terkena virus corona dari MERS , ia akan dapat dengan mudah menularinya kepada orang lain. Diduga mekanisme penularan virus ini sama halnya dengan virus yang ada pada penyakit influenza, yakni melalui kontak pernapasan, seperti batuk, dan bersin. Namun untuk mekanisme penularan melalui kontak fisik dengan penderita, serta kondisi lingkungan pasien, sampai sejauh ini masih belum diketahui pasti.

Menurut Dr.Anne Schuchat, asisten dokter bedah umum di Layanan Kesehatan Masyarakat Amerika mengatakan bahwa akibat fatal bisa saja terjadi pada orang-orang yang bersentuhan langsung dengan penderita MERS.

“Anda tidak dianggap beresioko terinfeksi MERS jika Anda belum memiliki kontak dekat, seperti merawat atau hidup dengan seseorang yang sedang dievaluasi untuk infeksi MERS,” katanya. Karenanya, orang-orang yang diduga terjangkit MERS harus dikarantina. (Tabloid Bintang Indonesia, Mei 2014).
Orang-orang yang tinggal atau melakukan kontak langsung dengan Timur Tengah, terutama Arab Saudi, beresiko tinggi tertular virus corona ini.  Selain itu orang-orang yangn berusia lanjut dan kondisi kesehatan yang menurun juga akan mudah tertular MERS.

Cara Pengobatan MERS
Sejauh ini belum ada vaksin dan obat-obatan khusus untuk mengobati MERS. Perawatan medis dilakukan hanya untuk mendukung dan membantu meringankan gejala MERS, seperti batuk, sesak napas, demam, dan diare. Namun untuk pemeriksaan tes  laboratorium ( polymerase chain reaction atau PCR ) untuk MERS – COV tersedia.

Tindakan Pencegahan Agar Tidak Mudah Tertular MERS

  •   Sama halnya  pencegahan diri dari penyakit lainnya adalah dengan menjaga kondisi tubuh dengan         asupan makanan bergizi, istirahat dan tidur yang cukup serta olahraga
  •  Cuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik. Ajarkan hal yang sama dengan anak-anak,    terutama setelah selesai beraktivitas di luar ruangan, sebelum dan seudah makan.
  •  Gunakan tisue sekali pakai untuk menutup hidung dan mulut saat bersin. Segera buang setelahnya,  dan ganti dengan yang baru.
  •  Hindari kontak langsung dengan orang sakit, apalagi berbagi peralatan makan.
  •  Hindari menyentuh area wajah, mata, hidung dan mulut dengan tangan yang kotor.
  •  Bersihkan secara berkala benda-benda yang sering kita gunakan, seperti ponsel, keyboard, mouse,  gagang pintu, mainan anak-anak, dan lain-lain.
  •  Hindari berpergian ke negara yang sedang terjangkit wabah penyakit.
  • Jika memiliki gejala-gejala demam, batuk, sesak napas setelah pulang dari bepergian, segera ke dokter, dan ceritakan riwayat perjalanan anda. 
http;//rebellinasanty.blogspot.com
selalu tutup hidung dan mulut saat bersin dan batuk, ya. Terutama sekali kalau lagi kurang sehat. Sumber foto di sini

Nah, bagi teman-teman yang akan berwisata ke negara Korea Selatan dalam waktu dekat ini, kiranya tulisan ini bisa menjadi masukan agar lebih berhati-hati dengan teror MERS ini. Inginnya happy-happy kalau pulang malah jadi sakit dan menyebarkannya pada orang-orang terdekat, bisa gawat kan?

Namun yang paling penting menghadapi teror MERS ini adalah tidak buru-buru panik, namun tetap waspada dengan selalu menjaga kondisi diri agar tetap fit dengan asupan gizi untuk tubuh, serta istirahat dan tidur yang cukup.



Diolah dari berbagai sumber


Rebellina Santy

Author, Blogger, Crafter, and Gardener. Informasi pemuatan artikel, Sponsored Post, Placement, Job Review, dan Undangan Event, email ke : rebellinasanty@gmail.com. Twitter/IG: @rebellinasanty

8 komentar:

  1. serem ya, gejalanya sih mirip flu biasa tapi akibatmya lebih mengerikan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Mak. mana lagi musim flu di sini, jadi parno juga

      Hapus
  2. wahhh serem ternyata virus ini ya, jadi tahu nih,.,..makasih infonya mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama. info ini saya tulis untuk saya juga :)

      Hapus
  3. kudu waspada ya Mbak dengan gejala flu... ntar dikirain flu biasa ternyata penyakit lain yg lebih berat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, jadi lebih waspada memperhatikan gejala flu yang kita alami nih

      Hapus
  4. Ikutan baca, trus parno sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang nuls juga jadi ikutan parno ama flu, mbak :)

      Hapus

Halo...
Thanks ya uda mau mampir dan kasih komentar di blog Rebellina Santy. Komentar kamu berharga banget buat saya.

Salam
Reni Susanti