Kaca Piring koleksi pribadi Rebellina |
Bunga ini awalnya dibawakan oleh mama mertua. Sebatang. Kata
mama mertua namanya bunga Kaca Piring. Jujur saya yang totally awam soal
tanam-tanaman dan bunga-bungaan, manggut-manggut saja dengan penjelasan mama. Maklumlah, jatuh cinta saya dengan dunia
tanaman bermula dari sini. Jadi sama halnya dengan Alamanda, kesukaan saya
dengan Kaca Piring ini pun karena sedikit rasa terpaksa, kemudian akhirnya
malah jatuh cinta beneran.
Foto pribadi Rebellina |
Sayangnya, tanaman ini kemudian saking suburnya, pertumbuhan
dahannya berantakan. Malah jadi enggak enak dilihat tampilannya, walau berbunga
terus menerus. Akhirnya saya putuskan untuk dipotong sebagian, biar rapi.
Berbekal gergaji kayu (biar potongannya rapi) saya potong
deh dahan Si Kaca Piring ini. Waktu ngelihat batang-batang kaca piring hasil
potongan, kok jadi merasa sayang kalau dibuang begitu saja. Modal coba-coba,
saya bagi-bagi itu dahan menjadi beberapa potongan, lalu sebagian saya tancapkan ke dalam pot berisi tanaman
lainnya. Sebagian lainnya dalam polibag. Saya letakkan di tempat teduh dan
tidak kena air hujan (kalau hujan turun).
Foto pribadi Rebellina |
Tiap hari saya suka amati pertumbuhan dahan stekan itu.
Siramnya juga sesekali, dengan air bekas cucian beras. Karena tanahnya lembab,
dan ditempatkan yang teduh, jadi enggak terlalu disiram juga enggak apa-apa.
Sekitar lebih dari seminggu kemudian, eh saya lihat dari belasan potongan yang
saya buat stekan coba-coba itu, 90% berhasil. Indikasinya? Munculnya daun-daun
baru di dahan stekan tersebut. Senangnya enggak kepalang. Buru-buru dipindah?
Jangan dulu. Saya pengen tanaman baru ini kokoh dulu baru dipindah.
Setelah stekan ini tumbuhnya sudah stabil, barulah saya
pindah ke beberapa bagian dari halaman. Ada yang di halaman depan, ada juga di
halaman belakang dan samping. Ternyata, Kaca Piring kurang optimal tumbuhnya
bila kena naungan. Ini terjadi pada Kaca Piring yang saya tempatkan di halaman
depan. Halaman depan memang sudah penuh dengan tanaman besar seperti rambutan,
mangga, jambu air, dan beberapa tanaman lainnya. Jadi sinar matahari kurang
optimal di sana. Akhirnya tumbuhnya agak-agak merana. Berbunga, tapi tidak
lebat, dan bentuk bunganya agak kuntet. Akhirnya Kaca Piring yang ini saya
bongkar dan tanam ulang di polibag besar, dan ditempatkan di halam luar dekat
pohon rambutan,supaya bisa dapet sinar matahari. Berhasil. Tumbuh subur dan
berbunga. Tapi karena jarang di siram, enggak optimal lagi. Akhirnya seminggu
yang lalu saya bongkar ulang (lagi),pindah halaman belakang. Biar bisa diawasi
dan disirami.J
Sedangkan Kaca Piring yang saya tanam sejajar dengan
inangnya di halaman samping kiri dalam rumah, tumbuhnya sangat subur seperti
inangnya. Berbunga lebat dan optimal. Namun
Kaca Piring yang saya letakkan di halaman samping kiri luar, walau mendapat
sinar matahari yang penuh, tumbuhnya tidak optimal. Lha, jadi bingung juga. Samping
kiri dalam dan luar areanya sama-sama mendapat asupan sinar matahari yang
cukup. Tapi di bagian dalam, juga sangat dekat dengan sumber air (karena dekat
dengan kran air yang suka menetes). Sedangkan di luar , jauh dari sumber air,
dan saya juga jarang nyiramnya (paling malas kalau nyiram tanaman di halaman
luar, soalnya harus pakai hijab dulu,hihihi. Jadi banyakan tanamannya
diabaikan, dibiarkan tumbuh sendiri). Oh.., berarti ini sebabnya. Kaca Piring
suka matahari, tapi juga butuh pasokan air yang teratur untuk mengoptimalkan
tumbuh kembangnya (kaya artikel parenting, ya). Ini asumsi saya ya berdasarkan
pengalaman sendiri.
Mexican petunia alias Ruellia brittoniana, koleksi rebellina |
Tapi saya tetap biarkan saja Kaca Piring yang saya letakkan di
halaman kiri luar, bersama-sama Si Mexican
Petunia (Ruellia brittoniana).
Biar
semarak warna warni. Hanya saja, harus
mulai rajin nyirami tanaman halaman depan nih.
biar rame :). foto:koleksi rebellina |
Oh ya, ternyata selain cantik dan harum, mudah tumbuhnya dan mudah pula perbanyakannya, tanaman Kaca Piring ini bisa digunakan sebagai tanaman herbal juga lho.
siap direndam, untuk basuh wajah |
Daunnya bisa untuk pengobatan sariawan, sedangkan
bunganya suka saya rendam semalaman dan air rendamannya buat cuci muka. Segar deh
dan wangi tentu saja.
Ini kisah Tanaman Bungaku, Si Kaca Piring yang Harum dan Cantik. Bagi yuk kisah tanamanmu
memang bunga kacapiring ini bunganya harum , masih mau menanam tetapi masih ragu
BalasHapuskenapa ragu mbak? mudah kok tumbuhnya
Hapusmba resep kacapiring buat kesehatan ditambah lagi doonk. saya suka sama tanaman herbal..
BalasHapusinsha Allah ya mbak. lagi coba cari referensi :)
Hapusmet malam mbak met kenal, unganya di foto aja cantik apalagi kalau lihat aslinya ya, oh ya mbak apa sih bedanya kaca piring sam ceplok piring karena saya pernah mendengar yang namanya bunga ceplok piring apa sama ya....salam yuli
BalasHapuswah, baru denger juga ada naama bunga ceplok piring, mbak. Jadi tertarik, ingin tahu bunganya. mungkin kalau bukan kaca piring, pengen juga punya bunga ceplok piring. maaf, jawabnya belum memuaskan ya :)
Hapusmungkin saja sih mbak, mungkin juga lain daerah lain penyebutan kali yah, tapi kalau nama latinnya paling sama ya mbak....
BalasHapusmemang paling enak mencari data tanaman itu lewat nama latinnya mbak. setidaknya begitu kalau di saya
Hapuso iya iya benar sekali mbak.
HapusKaca piring aq dalam pot lagi berbunga lebat bnaget nih. Wanginya luar biasa.
BalasHapusKaca piring aq dalam pot lagi berbunga lebat bnaget nih. Wanginya luar biasa.
BalasHapus