Saya percaya, setiap anak itu cerdas,unik, dan pasti punya talenta tersendiri. Namun apakah kemudian kecerdasan, keunikan, dan talentanya akan membuatnya siap menghadapi tantangan di masa depan yang pasti lebih besar?
Itu yang menjadi
pertanyaan saya di dalam hati saat mengasuh dan mendampingi tumbuh kembang anak
saya, terutama Adek, panggilan putra bungsu saya. Sehari-hari Adek memang
sangat terlihat sehat, mandiri, cerdas,
dan bersikap dewasa melebihi usianya. Tapi, cukupkah itu sebagai bekal untuknya
menghadapi masa depan? Padahal, tantangan hidup di masa mendatang pastilah
lebih berat dari sekarang. Saya masih
merasa ada yang kurang maksimal saya lakukan sebagai orangtuanya.
Keresahan hati itu
semakin bertambah karena akhir-akhir ini Adek gemar bermain komputer. Walau
permainan yang dia lakukan mendukung kemampuan nalarnya, tapi saya ingin dia
lebih berkembang lagi dalam hal lainnya. Seperti pagi ini. Begitu selesai
sarapan pagi, dia pun langsung duduk di depan komputer.
“Dek.., kok tidak main
di luar bareng Kakak Ai?” tanya saya, saat melihat Adek, panggilan buat Si
Bungsu yang baru berusia 5 tahun ini, masih serius menatap layar komputer di
depannya. Dari gerakan tangannya saya tahu pasti Adek sedang asyik main games.
Adek serius main games "Pengenalan Kata" dalam bahasa Inggris. Untungnya dia sudah tahu batasan waktu yang kami terapkan padanya. Jadi dia tidak protes kalau jatah waktu bermain komputernya sudah selesai. |
“Males, ah. Temen Kakak
Ai ada yang jahat, suka gangguin aku!” katanya tanpa mengalihkan pandangan.
“Kalau begitu, ngegambar
yuk..,bareng Bunda,” ajak saya lagi.
“Bosen… Bunda tidak
pandai ngegambar!” katanya lagi. Matanya tetap serius memandang layar di
depannya, dan tangannya sigap menggerakkan mouse ke sana sini.
Duh.., nohok banget deh.
Saya memang tidak bagus dalam menggambar. Pernah Adek minta digambarin bentuk
ikan. Eh ketika saya coba melakukan apa yang dimintanya, hasil
gambarnya bikin dia mewek.
“Aku mintanya gambar
ikan, Bun. Ini gambar tawon..!” katanya protes saat itu. Mau gimana lagi, saya
memang kurang bisa gambar. Jadinya drama yang terjadi saat itu berhenti setelah
ayahnya turun tangan, mengambar ikan seperti yang dia mau. Tentu saja saat itu
usianya masih sangat belia, sekitar tiga tahunan.Tapi memori itu mungkin
membuatnya enggan menggambar bersama saya.
Baiklah, saya tidak mau
memaksa dia melakukan apa yang dia sedang tidak mau lakukan. Tapi, batasan
tetap harus diterapkan. Itu sudah menjadi bagian dari aturan yang tak tertulis
di rumah ini.
“Ok deh, Adek boleh main
komputer. Tapi satu jam saja. Nanti, satu jam lagi kalau Bunda ingatkan untuk
mematikan komputer, jangan marah ya..” kata saya.
“Siip, Bun,” katanya.
Dan benar saja, karena memang sudah jadi pembiasaan, satu jam kemudian ketika
saya ingatkan untuk mematikan komputer, dia dengan rela menyelesaikan
permainannya dan mengikuti aturan yang
telah kami sepakati sebelumnya.
Dulu, Adek tidak terlalu
sering bermain komputer. Paling seminggu sekali. Dia lebih sering bermain lego
dan mobil-mobilannya. Sejak usia dua tahun, putra bungsu saya ini sudah
terlihat sangat menyukai permainan rancang bangun. Sering banget dia
menunjukkan hasil rancangannya berupa rumah-rumahan, mobil atau pesawat
dari lego ke pada saya. Bahkan saat bermain mobil-mobilan, dia akan membuat
sendiri track mobil dengan barang apa saja yang ada di rumah. Bisa penggaris
panjang, kardus, buku dan barang-barang lainnya.
Salah satu kreatifitas Adek, membuat track mobil dari barang apa saja yang ada di dekatnya. Semangat Dek.., Anak Platinum Multitalenta...! |
Namun akhir-akhir ini
dia mulai terlihat bosan, karena semuanya telah dia lakukan. Pelampiasannya,
dia lebih sering minta ijin main games di komputer.
Duh.., saya tidak
menyukai hal ini. Walau dia tahu batasan, tetap saja saya ingin Adek lebih
berkembang dalam hal lainnya.
Harus ada alternatif
permainan lain nih untuk Adek agar minatnya terhadap bidang lain terbangkitkan..
Peran Aktif
Orang Tua Mempersiapkan Anak Generasi Platinum yang Multitalenta
Kekhawatiran saya terhadap sikap Adek punya alasan kuat. Bagaimana dia bisa menghadapi tantangan ke depannya yang pastinya jauh lebih besar, bila pola asuh saya sebagai orangtuanya tak mempersiapkan mental,fisik, dan spiritualnya sejak dini. Apalagi saat ini usia Adek, masuk dalam fase golden age, fase terpenting bagi perkembangan anak.
Menurut Yuliani Nurani Sujiono, pada masa ini terjadi kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik,bahasa, sosio emosional, agama dan moral.
Di usia ini anak memiliki kemampuan mengingat paling baik, sehingga sangat mudah diarahkan pada hal yang benar. Dan stimulasi orangtua di masa emas ini memegang peranan penting bagi kesiapan anak untuk menghadapi tantangan hidup ke depannya. (http://www.tkplb.org/index.php/11-warta/70-identifikasi-potensi-kemampuan-anak-usia-dini. Diakses pada tanggal 19 Januari 2016, pukul 12.10)
Sebagai orangtua saya
juga harus cerdas dengan mencari tahu sebanyak-banyaknya stimulasi apa lagi yang harus
saya berikan ke Adek agar keingintahuannya pada hal-hal lain diluar apa yang
selama ini dia senangi, semakin berkembang.
Selama ini saya meyakini, untuk menjadi anak yang sukses
di masa mendatang, tidak sekedar butuh kecerdasan intelektual, tetapi juga
kemampuan lainnya, seperti beradaptasi dengan lingkungan, kemampuan bekerja
sama, ketrampilan dan kreatifitas, mental tangguh yang tahan banting,
kecerdasan bahasa, dan lainnya. Saya menyebutnya cerdas kehidupan, yakni selain
cerdas intelektual, mental dan spiritualnyanya juga harus kuat.
Tapi, apa keyakinan saya itu tidak salah?
Ternyata, pemikiran saya sejalan dengan apa
yang diungkapkan oleh Ibu Helly Oktaviana, Business Unit Head Nutrition for
Kids, Kalbe Nutritionals, bahwa
sejalan dengan pendidikan
akademis yang harus ditempuh, pendidikan non akademis juga penting, agar
potensi Si Kecil berkembang maksimal. (MoriCare Newsletter, Desember 2015)
Semakin yakin deh saya
untuk menekankan pada anak-anak, bahwa untuk bisa sukses melewati tantangan di
masa mendatang, mereka harus menjadi Generasi yang Multitalenta!
Dan generasi multitalenta tidak muncul begitu saja.
Jangan harap deh Adek bisa cerdas multitalenta bila saya berlepas tangan dengan perkembangannya, dan hanya membiarkannya berkembang apa adanya. Adek bukan anak ayam yang dibiarkan sendirian pun bisa hidup dengan mencari makan sendiri. Kalau ingin anak saya menjadi generasi platinum yang multitalenta, tentu saja saya sebagai orangtuanya harus berusaha mempersiapkannya sejak dini.
Sinergi Nutrisi dan Stimulasi yang Tepat, Membuat Talenta Anak
Melesat
Salah satu cara
mempersiapkan generasi platinum yang multitalenta, adalah
dengan memberikan nutrisi yang memenuhi syarat kebutuhan dan kecukupan gizi anak.
Anak cerdas tapi
kesehatannya bermasalah, tentu tidak efektif untuk perkembangannya secara
optimal, bukan? Fisik yang prima tanpa kecerdasan dalam segala aspek kehidupan,
membuat anak kesulitan menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
Lalu,
nutrisi apa yang tepat untuk anak agar mendukungnya menjadi generasi platinum yang
multitalenta?
Nutrisi yang tepat
untuk masa golden age anak, diibaratkan sebagai perisai yang
berfungsi melindungi tubuh. Terkait peran nutrisi sebagai pelindung
tubuh, Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak, RSUD
Dr. Soetomo / FK Unair Surabaya menjelaskan, : Perisai pelindung yang dimaksud,
tersusun dari tiga sisi yang terbingkai menjadi satu kesatuan yang saling
menguatkan.
Sisi pertama, terdiri dari struktur dan sirkuit otak
yang terbentu dengan sehat dan kuat.
Sisi Kedua, terbentuk dari system kekebalan tubuh yang
mampu melindungi anak dari paparan negative lingkungan sekitar.
Sisi Ketiga, Terbentuk dari bangunan dari bangunan
fisik tubuh yang mampu tumbuh sesuai dengan tahapan usia.
Sedangkan kekuatan
bangunan perisai ditentukan oleh bahan dasar penyusunnya, yaitu nutrisi sejak
dini yang tepat dan seimbang. (Newsletter Moricare + Prodiges, Desember 2015)
(Ada gambar, ambil dari morinaga fanpage)
Morinaga, sebagai salah satu brand dari perusahaan
terkemuka Kalbe Nutrionals, mendukung pengembangan potensi
anak menjadi Generasi Platinum yang Multitalenta, yang sehat
fisik dan cerdas intelelektual, spiritual, dan emosional. Bentuk dukungan
tersebut dengan mempersembahkan Sinergi Nutrisi Tepat MoriCare+Prodiges hasil inovasi dari Morinaga Reseach Center Japan
Perisai Pelindung MoriCare |
Alasan itu yang membuat
saya yakin menyediakan susu pertumbuhan Morinaga
Chil School Platinum MoriCare+ untuk Si Bungsu sebagai pelengkap
nutrisinya selain dari makanan. Morinaga Chil Shool Platinum MoriCare+ termasuk
salah satu dari rangkaian produk inovasi dari MoriCare+Prodiges yang merupakan sinergi antara nutrisi dan stimulasi.
Kenapa saya memilih Morinaga Chil Scool Platinum MoriCare+, karena susu ini ditujukan untuk anak usia 4-12 tahun, dan Adek sekarang usianya sudah 5 tahun. Dan selama ini Perusahaan Kalbe Nutritionals sudah dikenal dengan komitmennya untuk kemajuan anak Indonesia. Perusahaannya terpercaya, produknya juga telah teruji. Selain itu, rasa enak susu Morinaga, itu sudah pasti diakui. Adek bener-bener tidak ada bosannya kalau di suruh minum susu Morinaga Chil School Platinum MoriCare. Kalau selera mau dituruti, minum susu tiga kali sehari masih kurang untuk Adek.
Kalau minum susu, Adek tidak pernah bosan. Apalagi susu Morinaga Chil Scool Platinum. "Aku khan mau jadi anak hebat!!!" |
Brain Care : Faktor Kecerdasan Multitalenta, yang mengoptimalkan dasar modal kecerdasan si Kecil, mengandung nutrisi:
- Kolin: berperan dalam penyimpanan memori, berpikir, berbicara, dan gerakan sadar.
- Asam Lemak Esesnsial AAL (Alfa-linoleat/Omega 3) & AL (Linoleat/Omega 6) sebagai sumber asam lemak esensial yang berfungsi untuk meneruskan rangsangan antar sel saraf.
Zat besi : Membantu mencegah dan mengatasi anemia defisiensi zat besi
Sedangkan Body Defense, yaitu Faktor Pertahanan Tubuh Ganda, yang meningkatkan sistem imun Si Kecil, mengandung nutrisi:
- Sinbio +.kombinasi Probiotik Bifidobacterium BB 536 & M-16V (hasil penelitian Morinaga Nutrition Research Center Jepang yang teruji klinis sebagai bakteri baik yang dominan dalam saluran cerna anak) dan Prebiotik Laktulosa (makanan bakteri baik), berfungsi agar Si Kecil tidak mudah diare/sembelit dan mendukung kesehatan saluran cerna.
- Vitamin A, dapat membantu mempertahankan keutuhan lapisan permukaan (mukosa)
- Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang bekerja bersama antioksidan lain, terutama Vitamin E. (sumber: http://www.morinagaplatinum.com/produk-morinaga-platinum.html)
Benar-benar
formula platinum untuk mendukung generasi platinum yang multitalenta, bukan?
Nutrisi lengkap tanpa
stimulasi yang terarah, bisa enggak membuat talenta anak semakin berkembang?
Nah..nah..
Ini yang menjadi
kegundahan saya saat menghadapi kebosanan Adek terhadap alat-alat mainnya,
sehingga dia lebih sering meminta ijin untuk main games di komputer. Apalagi
kalau lihat wajah sedihnya saat saya lebih menyarankan dia bermain hal yang
lain atau bermain di luar rumah
tanpa saya temani alias bermain sendirian. Bagaimana talenta Adek bisa
melesat bila tidak mendapat stimulasi yang terarah dari saya orangtuanya?
Bermain dan Berkreatifitas Sebagai Salah Satu Cara Menstimulasi Kecerdasan Anak
Saya menyadari, untuk anak seusia Adek,
stimulasi yang mendukung talentanya berkembang adalah dengan bermain dan
berkreatifitas. Selain melatih motorik
halus dan kasarnya berkembang, tubuh
yang lebih sehat karena bergerak, juga dari eksplorasi yang
dilakukannya dia bisa menemukan hal-hal baru yang menambah pengetahuan dan
minatnya. Tetapi tentu saja permainan dan kreatifitas yang mendukung talentanya.
Itu yang dilakukan Adek
. Mulai dari permainan lego, mobil-mobilan, games di komputer (walau
dibatasi), menggambar, mewarnai. Membuat
prakarya sederhana, dan banyak lagi.
Saya memang menyediakan alat tulis dan alat menggambar, serta pernak
pernik untuk ketrampilan. bagi anak-anak saya
Saya juga
menyemangatinya untuk bermain di luar ruang, seperti membantu saya berkebun
dengan menyirami tanaman sampai membersihkan rumput. Saat itulah biasanya Adek
terpancing rasa ingin tahunya dan menanyakan ini itu soal tanaman. Belum lagi
kalau dia menemukan hewan-hewan baru yang belum pernah dia temui sebelumnya.
Salah satu efeknya, dia tidak
pernah lagi sembarangan memetik tanaman yang ada karena saya menerangkan
padanya pentingnya peranan tanaman bagi hidup manusia.
Atau saat saya biarkan
dia naik sepeda di jalan depan rumah. Saya hanya mengawasi di dekatnya setelah
sebelumnya memberi pengarahan bahwa dia harus mengayuh sepedanya di sisi kiri
jalan, dan melihat ke kanana dan kiri untuk memastikan aman bila ingin berbelok
dan menyeberangi jalan. Dari situ Adek belajar mengenai aturan lalu lintas,
arah dan keseimbangan motorik.
Tapi…, itu beberapa
waktu yang lalu.
Karena kemudian saya
akui akhir-akhir ini saya jarang menemaninya bermain, atau pun mengajarkan
kreatifitas baru. Rasa lelah seharian berkutat dengan urusan rumah tangga dan
berhadapan dengan anak berkebutuhan khusus saya yang menjelang remaja, membuat
waktu saya menjadi tidak optimal dalam mendampingi Adek bermain sembari belajar. (Tahu sendiri anak pra remaja sikapnya seperti apa, apalagi bila dia seorang
anak berkebutuhan khusus).
Bukan bermaksud mengeluh, hanya saja
berhadapan dengan Abang harus ekstra sabaarrr karena kendala komunikasi.
Jadinya, waktu untuk anak-anak yang lain, terutama Adek yang jadi korbannya.
Adek dan kakak-kakaknya memang
sudah kami persiapkan sejak dini untuk mau mengerti dan memahami kondisi
orangtuanya terkait keadaan saudaranya yang berkebutuhan khusus. Tetapi tetap saja saya merasa bersalah karena tidak maksimal dalam menstimulasi anak saya tersebut di fase golden agenya ini.
Ditambah juga seiring
waktu dan pertambahan usia serta kemampuannya, Adek terlihat bosan. Mungkin dia
tidak menemukan tantangan baru lagi. Padahal saya menyadari, bahwa bermain
adalah kegiatan yang paling efektif untuk menggali dan mengembangkan talenta
Adek agar dia tumbuh menjadi anak yang multitalenta.
Tetapi, tetap saja ini bukan alasan untuk
membiarkan Adek berkembang tanpa bimbingan dan stimulasi yang terarah. Sama
halnya dengan kakak-kakaknya, kami sebagai orangtua harus mencari celah agar
Adek tetap memperoleh stimulasi yang mendukung talentanya berkembang optimal. Sayang
banget kan bila masa keemasan Adek berlalu tanpa arah dan stimulasi yang tepat.
Bisa-bisa harapan saya agar dia tumbuh menjadi generasi yang multitalenta tidak
terwujud.
Ini tidak boleh terjadi!
Tidak boleh berlarut-larut!
Harus ada perubahan!
Tapi, dimana saya bisa
menemukan inspirasi permainan baru yang memberi stimulasi bagi perkembangan
talentanya?
Serunya Mengeksplorasi
Talenta Anak Bersama Morinaga Mi PlayPlan
Tidak hanya menyediakan
nutrisi penunjang anak agar melesat menjadi generasi platinum multitalenta,
Morinaga juga peduli pada bagaimana orangtua seperti saya yang bermasalah
dengan kebuntuan ide-ide permainan, kekurangan waktu dengan berbagai alasan, dan keterbatasan kreatifitas ; dengan menghadirkan modul digital berjudul Multiple
Intellegence PlayPlan.
Morinaga Multiple Intellegence Playplan atau MI PlayPlan bisa diakses di http://www.morinagamiplayplan.com. MI PlayPlan ini merupakan inovasi
MoriCare + Prodiges yang merupakan sinergi antara nutrisi dan stimulasi.
Dan seperti sebutannya, yakni Multiple
Intellegence, modul ini mencakup stimulasi untuk 8 jenis kecerdasan yang
diperkenalkan oleh Dr. Howard Gardner, yakni Kecerdasan Musikal, Kecerdasan Intrapersonal,
Kecerdasan Interpersonal, Kecerdasan Naturalis, Kecerdasan Visual Spasial,
Kecerdasan Linguistik, Kecerdasan Logika Matematik, dan Kecerdasan Kinestetik.
(Newsletter Moricare + Prodiges edisi Desember 2015).
Tujuan adanya modul
digital MI PlayPlan ini seperti diungkapkan oleh Ibu Helly
Oktaviana, Business Unit Head Nutrition for Kids, Kalbe
Nutritionals, adalah untuk membantu para bunda dalam mengenali kecerdasan Si
Kecil dan memberikan stimulasi yang tepat. Tak hanya itu, Ibu Helly juga mengharapkan
dukungan media untuk bisa membantu menyebarkan edukasi akan pentingnya sinergi
antara nutrisi serta peran orang tua dalam mengembangkan multitalenta.
(Newsletter Moricare + Prodiges, edisi Desember 2015)
Apa yang diungkapkan Ibu
Helly, pas banget dengan kebutuhan saya, dan pastinya ibu-ibu lainnya.
Sebagai Ibu yang peduli pada masa depan anaknya,
modul digital MI PlayPlan bener-bener membantu memecahkan masalah yang tengah saya alami pada Si Bungsu. . Saya jadi
termudahkan mencari ide-ide kreatifitas yang bisa dilakukan bersama, atau
dilakukan sendiri oleh Adek. Apalagi dengan modul ini saya jadi tahu lebih jelas potensi kecerdasan Adek yang mana yang dominan.
Sebelumnya, walau bisa meraba-raba Adek termasuk anak yang dominan cerdasnya di kategori mana lewat pengamatan dan pendampingan saya selama ini terhadapnya, tetap saja terasa kurang yakin karena tidak menggunakan tolak ukur yang terarah. Tapi dengan modul MI PlayPlan ini, tidak lagi sulit mengetahui potensi kekuatan talenta anak kita dominannya yang mana, serta kekurangannya di mana.
Sebelumnya, walau bisa meraba-raba Adek termasuk anak yang dominan cerdasnya di kategori mana lewat pengamatan dan pendampingan saya selama ini terhadapnya, tetap saja terasa kurang yakin karena tidak menggunakan tolak ukur yang terarah. Tapi dengan modul MI PlayPlan ini, tidak lagi sulit mengetahui potensi kekuatan talenta anak kita dominannya yang mana, serta kekurangannya di mana.
Saya yakin, banyak yang seperti saya, baik Ibu
yang memiliki waktu sepenuhnya di rumah, maupun ibu yang bekerja juga, terbantu
oleh modul digital MI PlayPlan ini. Apalagi Modul ini dapat diakses dengan mudah
dan hanya terdiri dari 3 langkah,yakni:
- Identifikasi, yang berguna untuk mengenali
kecerdasan anak yang mana yang dominan dan yang kurang dominan.
- Stimulasi, dari kecerdasan yang telah teridentifikasi,
dapat mendekti potensi talenta anak, dan memberinya stimulasi spesifik
sesuai jenis kecerdasan dan usia anak, berupa agenda bermain dan ragam ide
permainan.
- Evaluasi. Tahap ini bermanfaat untuk mempertajam
kecerdasan lainnya yang masih kurang dominan.
Wuah.., ini benar-benar
solusi buat masalah yang saya hadapi terkait dengan anak bungsu saya ini.
Langsung saja saya meluncur ke website morinagamiplayplan dan mendaftarkan diri
di sana. Mudah banget mendaftarkan diri di website morinagamiplayplan. Cukup mendaftar dan mengisi data, langsung deh kita punya akun sendiri di sana.
Langkah awal untuk
mengetahui sebaran kecerdasan majemuk yang dimiliki Adek, saya masuk ke dalam
bagian Alat Identifikasi. Di sini saya menjawab pertanyaan seputar kebiasaan
dan kemampuan Adek. Hasilnya?
Dugaan saya bahwa Adek
kuat dalam kategori Logika Matematik, ternyata benar. Berdasarkan identifikasi
mengenai kecerdasan apa yang paling dominan dan yang kurang dari Adek, saya pun
membuat rencana bermain yang idenya banyak sekali di dalam website morinaga
miplayplan ini.Ide bermain itu
saya proyeksikan untuk seminggu dulu agar bisa saya terapkan bersama Adek. Agar lebih mudah, saya
pun menyimpan rencana bermain yang telah saya tuliskan.
Ide bermain kalau tidak
dilakukan, ya tidak akan menjadi
stimulasi buat anak mengembangkan talentanya. Berarti.., harus segera dibuat
dong.
Nah, yang bikin seru itu saat melibatkan Adek membuat beberapa kreatifitas
lalu kemudian bermain bersama. Tidak harus bersama saya sih. Seringkali dia
malah mainnya bersama kakaknya. Saya mengamati dan melakukan evaluasi sejauh
mana permainan kreatif yang kami buat memberi efek pada Adek.
Mau tahu keseruannya
seperti apa? Yuk di lihat foto-foto saat saya mengekplorasi talenta Adek..
1. Pohon Abjad : Kecerdasan Linguistik, Kecerdasan Naturalis
Hasil Evaluasi : Untuk memahami abjad, Adek sudah mahir, begitu juga menulisnya. Kemampuannya membedakan tanaman segar dan yang sudah mati, sangat baik. Namun kemampuan motorik halusnya yakni menggunting yang rapi, perlu diasah lebih dalam. |
2. Pasir Garam Bewarna : Kecerdasan Visual Spatial, Kecerdasan Kinestetik
Evaluasi: Ketrampilan tangan dan pengenalan warna Adek sangat bagus. Adek juga jadi tahu mana warna dasar, dan mana warna campuran dengan mengeksplorasi campuran berbagai warna. |
3. Asyiknya Berkebun : Kecerdasan Visual Spasial, dan Kecerdasan Linguistik
4. Membuat Gitar Kardus : Kecerdasan Musical, Kecerdasan Interpersonal
Evaluasi : Kemampuan Adek di bidang musikal harus lebih diasah lagi. Sepertinya saya harus lebih sering mengajaknya bernyanyi bersama agar dia mau bernyanyi nih di depan orang lain. |
5. Papan Kegiatan : Kecerdasan Interpersonal
Evaluasi : Adek jadi terbantu untuk semakin disiplin dengan papan kegiatan ini. Kesadarannya untuk semakin mandiri semakin terlihat, karena walau Adek memang sudah bisa melakukan semua yang ada di list papan kegiatan itu sendiri, dia masih suka malas kalau disuruh mandi. Papan ini merangsangnya jadi semakin rajin mandi sendiri. Yang lainnya, dia ok Loh.. |
6. Menara Gelas : Kecerdasan Kinestetik, Visual Spasial, dan Interpersonal
Evaluasi : Motorik dan kordinasi mata dan gerakan tangan Adek sudah bagus. Tapi kesabarannya harus semakin dilatih.
|
7. Mewarnai, Gunting, Dan Tempel : Kecerdasan Visual-Spasial, Kinestetik
|
Manfaat Dari Aplikasi Kreasi Games Di Morinaga MiPlayPlan Untuk Menstimulasi Multiple Intelegence Anak
Seru bukan hasil kreasi dan permainan yang saya
lakukan bersama Adek? Semua inspirasinya dari web morinagamiplayplan loh. Itulah
setidaknya yang saya rasakan saat saya bersama Adek mengaplikasi ide-ide yang ada dalam wesite Morinaga
MI PlayPlan.
Adek terlihat begitu semangat menyoba berbagai kreasi prakarya yang saya berikan kedia untuk dikerjakan. Sebagian besar ide-ide itu harus saya bantu dalam pengerjaannya, namun banyak juga yang bisa dilakukannya sendiri.
Adek terlihat begitu semangat menyoba berbagai kreasi prakarya yang saya berikan kedia untuk dikerjakan. Sebagian besar ide-ide itu harus saya bantu dalam pengerjaannya, namun banyak juga yang bisa dilakukannya sendiri.
Terus terang, saya merasa terbantu banget dengan
ide-ide permainan dan kreasi yang ada di Morinaga MiPlayPlan ini. Saya tak lagi
susah harus mencari akal bagaimana Adek tidak kecanduan bermain komputer saja.
Kini hari-harinya disibukkan dengan mewarnai, menggunting, tempel, bermain
pura-pura sebagai petualang ala Indiana Jones dan melakukan permainan seru lainnya bersama saya dan kakaknya.
Untuk menambah semangatnya, saya pun juga telah
menyiapkan ide permainan yang baru setiap minggu, sehingga akan selalu ada
kejutan permainan dan kreasi baru yang akan mengasah potensinya sehingga kelak
dia akan menjadi generasi platinum multitalenta.
Namun yang terutama dari semua itu, kini saya lebih mengenali
potensi utama yang dikuasai Adek. Saya pun bisa membimbing dan memberi pengarahan
dengan lebih terencana dan fokus, sehingga kecerdasannya yang dominan akan
semakin terasah, serta merangsang
semangatnya untuk memperbaiki apa yang menjadi kelemahannya.
Dengan Morinaga Mi PlayPlan, tak hanya menjadikan
anak cerdas multitalenta, tetapi juga membuat saya sebagai Ibu menjadi
lebih bijak dan cerdas membimbing anak menyambut masa depan gemilang sebagai bagian
dari generasi platinum yang multitalenta.
Mau ikutan cara cerdas ala saya dalam mengasah
talenta anak bersama Morinaga MI PlayPlan? Tinggal klik aja link ini : http://www.morinagamiplayplan.com,
daftar, dan eksplorasi beragam ide-ide permainan yang akan membuat hari-hari
anak-anak kita menjadi seru, dan sekaligus menstimulasi kecerdasannya. Jangan lupakan juga asupan nutrisi pendukung anak menjadi generasi platinum multitalenta, ya...
Sumber:
Newsletter Morinaga MI PlayPlan Edisi Desember 2015
www.morinagamiplayplan.com
http://www.tkplb.org/index.php/11-warta/70-identifikasi-potensi-kemampuan-anak-usia-dini
www.morinagaplatinum.com
Facebook: Morinaga Fanpage
Sumber:
Newsletter Morinaga MI PlayPlan Edisi Desember 2015
www.morinagamiplayplan.com
http://www.tkplb.org/index.php/11-warta/70-identifikasi-potensi-kemampuan-anak-usia-dini
www.morinagaplatinum.com
Facebook: Morinaga Fanpage
Ikutan ah pengin ngetes kecerdasan anak-anakku. Biar bisa maksimal dikembangkan.
BalasHapusIya Mbak. Modul digital Playplan bagus banget loh. aku sampai ketagihan cari inspirasi permainan buat ankku dari situ
Hapuskeren keren keren mba :)
BalasHapusmakasih Mbak Christanty. Udah cobain juga enggak modulnya?
Hapuswah lgkp bgt ulasannya..sip
BalasHapuspengalaman pribadi Mbak... Makasih udah mampir dan baca
Hapuswew...paket komplit banget ulasannya.
BalasHapusSukses ya mbak. sukses juga buat Adek
cuma berbagi pengalaman dan apa yang dirasakan mbak. makasih doanya
HapusPohon abjad kayaknya menarik yaa pengen nyobain juga ah buat mainan duo bocah.
BalasHapusiya. mudah banget buatnya. saya juga enggak nyangka hasil jadinya lumayan menarik dilihat, hehehe
HapusAdek semangat ya, bnyk ya permainan dr morinaga, ibu ga akan keabisan ide
BalasHapusBetul Mak. Di MI PlayPlan bikin kita-kita enggak kehabisan ide buat anak
Hapusanak saya lagi proses belajar mewarnai, gunting, dan tempel Mbak:)
BalasHapusasyik.., mbak. aplikasinya memang ok
Hapus