![]() |
| Generasi multitalenta di masa mendatang, Ai dan Adek. Tidak saja cerdas secara akademik, namun juga takwa. |
Jadi ingat masa saat mata masih sepet karena mengantuk, harus membuat susu
formula untuk bayi, karena produksi ASI saya tidak mencukupi kebutuhan nutrisi
anak.Namun demi tumbuh kembang optimal anak, semua itu dilakoni dengan ringan dan
iklash. Apalagi melihat anak-anak kemudian tumbuh menjadi sehat dan ceria,
rasanya segala penat yang pernah dijalani menguap begitu saja. Cuma ya itu,
kalau mau kemana-mana, bawaan menjadi bertambah. Termos, botol susu beberapa
buah yang sudah disterilkan, dan susu formula tak boleh ketinggalan. Repot..,
tapi demi anak dan pertumbuhannya, tetap harus dijalani.
Sadar akan kebutuhan nutrisi anak yang terus
meningkat, maka pemberian susu pun tidak saya hentikan walau masa pemberian ASI
selama 2 tahun sudah terlewati. Bagi saya susu itu penting, untuk menambah
asupan gizi selain dari makanan yang saya sediakan buat mereka. Karenanya, saya
saya masih menyediakan susu di rumah
walau berupa susu bubuk . Apalagi anak-anak, terutama Ai dan Adek, sangat
menyukai minum susu. Dan Ai sudah sejak usia 6 tahun sudah bisa membuat susu untuk dirinya sendiri dan juga untuk Adeknya.
Yang menjadi masalah adalah ketika anak-anak semakin tumbuh
besar, dan banyak aktivitasnya. Seperti sekarang, saat usia Ai sudah 8 tahun
dan adeknya 5 tahun. Walau Ai sudah bisa membuat susu sendiri, tetap saja penggunaan susu bubuk sudah terasa kurang
praktis untuk mengimbangi aktivitas mereka. Belum lagi soal selera yang kini
semakin meningkat maunya. Kalau dulu rasa coklat cukup. Sekarang Adek pengen
nyobain rasa vanila dan Ai pengen yang rasa strawberry. Wah…..repot!



















