Setelah Pesta Usai, 13 Tahun Sudah, dan Kita Masih (Akan) Terus Berjuang
Seorang teman begitu tahu aku akan menikah, menghadiahiku sebuah puisi dan buku. Temanku ini, tak sekalipun aku pernah bersua dengannya. Komunikasi hanya dilakukan lewat pembicaraan online yang ngetop saat itu, yakni IRC (Internet Relay Chat). Diskusi tentang apa saja lumayan kerap kami lakukan saat itu, sampai kemudian aku menikah dan memutuskan ikut suami ke Bogor. Dan sejak saat itu, aku putus hubungan komunikasi dengannya.
Aku sangat terkesan dengan puisi yang dia kirimkan. Aku tidak tahu apakah puisi itu hasil karyanya sendiri, atau tidak. Yang pasti dia memberinya judul lain sesuai singkatan nama yang kupakai saat itu. Kini, 13 tahun sudah aku menjalani pernikahan dengan lelaki pilihan hatiku. Dan semua catatan yang terangkum dalam puisi itu. terasa sekali benarnya, sampai kini, dan pun kedepannya kelak. Karena itu pula, kuposting kembali dalam blog sebagai pengingat diriku, bahwa pernikahan itu adalah komitmen seumur hidup yang layak diperjuangkan walau untuk itu kami harus melakukan banyak penyesuaian dan kesepakatan-kesepakatan.
Berikut puisi yang dikirimkan sobatku (AR) itu padaku.