Sejak anak-anak masuk sekolah, saya memang terbiasa
membawakan mereka bekal. Selain hemat, tentunya saya lebih yakin akan
kebersihan dan nilai gizi dari apa yang dimakan oleh anak saya. Dan tentu saja menghindarkan
mereka jajan sembarangan.
Waktu Kakak Sya masih TK, bekalnya sih sederhana, berupa air
minum yang terkadang diselingi susu kotak atau jus buatan sendiri dan
camilannya berupa roti, pancake, muffin, dan pizza, dan lainnya. Hampir
semuanya saya buat sendiri. Lalu, saat Kakak Sya masuk SD, dan jam belajarnya
memang jauh lebih panjang dari SD umum, saya pun harus menyediakan bekal tak
hanya camilan, namun juga bekal makan siang.
Masalah pun bermula. Pulang sekolah, seringkali bekal makan
siangnya utuh, atau hanya berkurang sedikit. Tapi kalau camilan, selalu habis
tak bersisa. Tentu saja koreksi diri, dimana letak kekurangan bekal makan siang
yang saya buat untuknya. Apakah dari sisi rasa, atau lainnya?

